SonoraBangka.id - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman meminta agar Kabupaten Belitung menyegerakan vaksinasi Covid-19.
Gubernur tidak ingin ada keterlambatan dalam proses vaksin kepada masyarakat. Dan, Kabupaten Belitung mendapat atensi khusus dari dirinya.
"Kabupaten Belitung saya harap segera kebut vaksinnya. Jangan sampai realisasi tidak sesuai. Ayo, tolong dipercepat," pinta Gubernur Erzaldi saat meninjau proses vaksinasi bagi guru SMK/SMA dan lansia se-Belitung di Puskesmas Rahat, Tanjung Pandan Belitung.(14/03/21).
"Soalnya kalau telat realisasinya, alokasi vaksin ini bisa-bisa dialih ke kabupaten/kota lain. Kita dak mau sampai jatah vaksin kita, hilang," serunya.
Gubernur kembali mengingatkan semua pihak agar jangan sampai proses vaksin lambat dan tidak tepat sasaran.
"Dahulukan lansia, kemudian pelayanan umum, TNI, Polri, ASN, bandara, serta pelaku pariwisata yang menjadi andalan Kabupaten Belitung," harapnya.
Saat ini, Kabupaten Belitung masih menyisakan stok vaksin sebanyak 2.100 vial, yang membutuhkan sekitar 2.000 sasaran yang harus divaksin. Vaksinasi yang dilakukan hari ini menyasar guru-guru SMK/SMA dan lansia yang berjumlah 300 orang.
"Kabupaten Belitung memang sedikit terlambat. Nah, hal ini adalah kekeliruan yang harus segera diubah sehingga tidak berdampak ke kabupaten lain. Vaksin covid akan dikirim kembali berdasarkan data input pelaksanaan dan data input stok vaksin yang disampaikan secara online. Jika stok vaksin berbeda dengan yang diinput, hal ini mengakibatkan data yang tidak seimbang antara yang disuntik dengan stok vaksin yang ada,"ungkapnya.
"Jangan ditunda. Keterlambatan ini harus diperbaiki dan dievaluasi. Saya ke sini untuk menyampaikan arahan menteri. Segera lakukan. Jadi, misalnya hari ini vaksinasi 300, selama bisa dilakukan 500 silahkan lakukan, semaksimal mungkin. Tetapi ingat, harus seimbang antara stok vaksin yang ada dengan stok vaksin yang diinput," tegas gubernur yang berhasil membawa Babel meraih penghargaan terbaik kedua nasional dalam penanganan Covid-19,"tambahnya.