2. Hindari menggunakan pewangi untuk vagina
Kendati vagina mengeluarkan bau tak sedap, jangan menyemprotkan pewangi ke area intim. Pewangi dan produk berbasis kimia lainnya dapat mengganggu keseimbangan flora di vagina.
Apabila keseimbangan flora di vagina terganggu, bakteri jahat bisa berbiak di sana dan memicu infeksi.
3. Gunakan celana dalam katun
Menggunakan celana dalam berbahan satin, sutra, poliester, atau bahan lain dapat membuat area vagina semakin lembap. Area vagina yang lembap bisa jadi ladang subur bagi bakteri dan jamur berkembang biak.
Untuk itu, gunakan celana dalam berbahan katun. Material ini membuat kulit bebas bernapas dan mencegah area tertutup menjadi lembap.
4. Jaga keseimbangan kadar keasaman alami
Cara menghilangkan bau vagina lainnya yakni dengan memulihkan kadar keasaman (pH) alami vagina. Ada beberapa produk penetral kadar keasaman yang dijual bebas di apotek atau toko obat.
5. Gunakan obat dari dokter
Jika beragam cara mengatasi vagina bau di atas sudah dicoba tapi belum berhasil, saatnya untuk berkonsultasi ke dokter. Dokter biasanya meresepkan obat sesuai penyebab mendasar vagina bau.
Untuk infeksi bakteri, dokter biasanya meresepkan obat antibiotik. Sedangkan untuk infeksi jamur, dokter akan meresepkan obat antijamur.
Infeksi vagina yang tidak diobati bisa mengganggu kesehatan reproduksi wanita. Temui dokter jika vagina mengeluarkan bau tak sedap disertai gejala gatal atau panas, sakit, nyeri saat berhubungan seks, keputihan kental atau kuning tua, atau ada pendarahan di luar jadwal haid.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Cara Menghilangkan Bau Vagina yang Tak Sedap", Klik untuk baca: https://health.kompas.com/read/2021/03/14/200100268/5-cara-menghilangkan-bau-vagina-yang-tak-sedap?page=all#page2.