Sebagai seorang difabel, tambah Laninka, dirinya melihat kebutuhan fesyen para perempuan difabel masih kurang terperhatikan.
Menurutnya, masih banyak orang yang beranggapan para difabel tidak pantas berpenampilan menarik.
"Melihat visi dan misi Yuna & Co., saya merasa mereka dapat membantu teman-teman difabel untuk menemukan style terbaik mereka dalam berbusana, bukan hanya makeup, tetapi pakaian yang tepat juga mampu meningkatkan rasa percaya diri semua perempuan,” ujarnya.
Harapan Winzendy Tedja selaku pendiri dan CEO Yuna & Co., kolaborasi bersama LUD dapat menyebarluaskan kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang pentingnya kesetaraan akses untuk kaum difabel.
"Mereka memiliki potensi, kemampuan, dan kegigihan yang sama dengan semua perempuan dan manusia lain."
Winzendy juga mengungkapkan, bahwa keterbatasan fisik tidak boleh menghalangi mereka untuk terus berkarya, mencintai diri sendiri, dan melampaui batas-batas yang ada.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ajak Perempuan Difabel Lebih Percaya Diri Melalui Fesyen", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/06/111327420/ajak-perempuan-difabel-lebih-percaya-diri-melalui-fesyen?page=all.