Trauma kronis
Ketika seseorang mengalami peristiwa traumatis yang berulang yang terjadi dalam periode yang panjang, seperti kekerasan dalam keluarga, terorisme, dan peperangan.
Trauma kompleks
Dalam trauma kompleks biasanya peristiwa terjadi lebih berlapis-lapis dan lebih parah dibanding trauma kronis.
Salah satu contohnya adalah pelecehan dan kekerasan pada masa kecil. Biasanya lebih parah lagi jika pelecehan ini dilakukan oleh orang terdekat seperti keluarga.
"Trauma kronis dan kompleks akan mengembangkan post traumatic disorder (PTSD).
Gejala PTSD ini biasanya akan mulai terlihat dalam waktu tiga bulan dari insiden trauma itu terjadi," tambah Mariana.
Efek dari trauma secara psikologis biasanya bisa menyebabkan perasaan malu, bersalah, kesulitan mengendalikan emosi, bahkan kehilangan konsentrasi.
Secara fisik efek dari trauma tersebut membuat penderitanya mengalami mual, muntah, deg degan.
Ciri-cirinya memang sedikit mirip dengan gangguan kecemasan. Selain itu, trauma ini bisa membuat seseorang kesulitan untuk menjalin hubungan, baik itu dengan keluarga, teman, atau yang lainnya.
"Banyak aspek yang rusak karena trauma, maka mengatasinya juga perlu step by step," sebut dia.
Nah, berikut ini adalah tiga cara mengatasi dan berdamai dengan trauma:
1. Akui dan cari bantuan
Kita perlu untuk mengakui pada diri sendiri, bahwa kita memiliki trauma, dan segera mencari bantuan untuk membantu pemulihan.
"Studi juga mengungkapkan kalau kita memiliki keinginan untuk pulih. Itu adalah kunci menuju pemulihan kita," cetus Mariana.