5. Melakukan aksi
Kita bisa membantu orang lain dengan mengadvokasi kepositifan tubuh, membangun komunitas untuk orang lain yang pernah mempermalukan tubuh, dan berbagi pengalaman tentang body shaming.
Ikutlah untuk berpartisipasi dalam tren media sosial yang sehat seperti memposting gambar yang tidak menggunakan filter (#nofilter) atau bebas riasan dengan #iwokeuplikethis.
Dorong orang lain di sekitar kita juga untuk melakukan hal yang sama.
6. Mendapatkan bantuan
Mendapatkan body shaming bisa menimbulkan perasaan malu terhadap tubuh yang mungkin memengaruhi kehidupan sehari-hari atau kesehatan mental.
Oleh sebab itu, kita perlu mendapatkan bantuan dengan menghubungi terapis atau dokter untuk membicarakannya.
Ingat, meminta bantuan saat kita sedang menderita bukanlah hal yang memalukan.
Sebab, dengan meminta bantuan bukan berarti kita lemah, melainkan bisa membuat kita lebih kuat dan dapat mengidentifikasi kapan kita membutuhkan bantuan, serta apa yang terbaik untuk kita.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Cara Menghadapi "Body Shaming" di Media Sosial", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/17/213000920/6-cara-menghadapi-body-shaming-di-media-sosial?page=4.