SonoraBangka.id - Tidak sedikit masalah yang terjadi dialami di rumah sejak pandemi dimulai satu tahun yang lalu.
Mulai dari kondisi keuangan yang memengaruhi kesejahteraan orangtua, hingga kesehatan mental anak.
Para ahli mengatakan, pandemi juga berdampak besar pada kualitas tidur orangtua, khususnya bagi single parent atau orangtua tunggal.
Dalam studi terbaru, The Sleep Judge mensurvei lebih dari 800 orangtua untuk mengetahui bagaimana pandemi memengaruhi kebiasaan tidur keluarga mereka.
Studi itu juga bertujuan untuk melihat kemungkinan perubahan pola tidur yang memengaruhi orangtua.
Melalui survei, tim peneliti mengetahui hampir setengah dari partisipan mulai kurang tidur saat pandemi dimulai hingga saat ini.
Banyak orangtua kehilangan hampir empat jam tidur per minggu dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 terjadi.
Survei tersebut juga menemukan, dua pertiga dari orangtua tunggal tidak tidur nyenyak selama pandemi.
Beban baru
Masalah tidur yang dialami orangtua bukanlah hal yang mengejutkan, sebab orangtua menjalani berbagai tugas baru selama pandemi.
Orangtua harus membimbing anaknya saat pembelajaran jarak jauh, bekerja dari rumah, dan tugas-tugas lainnya.
Hampir satu dari empat orangtua tunggal mengaku, tanggung jawab tambahan di rumah membuat para ibu atau ayah kesulitan tidur di malam hari.
Center for Translational Neuroscience mengatakan, orangtua tunggal melaporkan tingkat tekanan emosional yang lebih tinggi selama pandemi ketimbang orangtua yang memiliki pasangan.
Sementara itu data dari The Sleep Judge menemukan, sebanyak 72 persen orangtua merasa lebih stres ketimbang sebelum pandemi.
Sementara itu, partisipan yang disurvei juga menyebutkan bahwa mereka menjadi tidak terkendali dan mengalami masalah mental akibat situasi yang tidak pasti.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fenomena Susah Tidur pada Orangtua Tunggal Selama Pandemi", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/26/141058020/fenomena-susah-tidur-pada-orangtua-tunggal-selama-pandemi.