Sementara itu, pengamat Teknologi Informasi Ruby Alamsyah menyatakan, diterima atau ditolaknya kebijakan privasi baru dari WhatsApp diserahkan ke pengguna.
Namun ia memberitahukan bahwa jika notifikasi itu ditolak, maka pengguna tidak bisa lagi menggunakan WhatsApp setelah 15 Mei 2021.
Saat ini, pengguna bisa memilih untuk klik "nanti" atau menolak hingga 15 Mei 2021. Sejak rentang waktu itu, pengguna masih bisa menggunakan WhatsApp, namun pemberitahuan kebijakan privasi baru akan terus muncul.
Namun bagi mereka yang menerima dengan memilih "Terima", maka ia masih bisa menggunakan WahtsApp.
Namun ada konsekuensi yang harus diterima, yakni akan ada beberapa fitur yang diterapkan WhatsApp.
Ruby pun memastikan bahwa percakapan di WhatsApp tidak akan bocor ke siapa pun.
Sebab, WhatsApp sudah menggunakan teknologi enkripsi dari ujung ke ujung (end-to-end encryption).
"Nanti para pengguna Facebook maupun WhatsApp akan ada sharing data, tapi bukan berarti data pribadi disalahgunakan untuk hal-hal negatif, tapi murni untuk bisnis mereka dalam satu grup," tutur Ruby.
Sementara itu, Pemerhati Keamahan Siber yang juga staf Engagment and Learning Specialist di Engage Media, Yerry Niko Borang, menyatakan bahwa kebijakan privasi baru akan tetap berlaku meski pengguna menolaknya.
Ia mengatakan, soal kebijakan itu akhirnya dikembalikan ke pengguna. Jika menerima, maka pengguna harus menerima datanya diambil dan digunakan oleh Facebook.