( Ist)

Taman Bakau Dalam Kota, Salah Satu Kesiapan Wisata Alternatif Belitubg

12 Mei 2021 12:58 WIB

SonoraBangka.id - Masyarakat Pulau Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memanfaatkan momentum wilayah mereka diakui oleh UNESCO.Kreativitas mulai terlihat dari beberapa kelompok masyarakat yang menunjukkan lokasi-lokasi alternatif selain 17 geosite yang telah ditetapkan sebagai Belitong UNESCO Global Geopark.

Sebagai contoh, Suak Parak Mangrove-Kelapak Munggong, pilihan wisata hutan mangrove yang sangat teduh karena rindangnya pohon bakau (mangrove), oksigen yang bersih dengan paket wisata yang unik. Taman bakau dalam kota yang terletak di Desa Air Saga, memiliki kelebihan berada tak jauh dari pusat kota Tanjung Pandan.

Bersama beberapa anggota pengelola hutan mangrove, motivasi menjaga hutan bakau ini agar tetap lestari dan menjadikannya salah satu destinasi bagi para wisata untuk menikmati alam bakaunya. Untuk menjaga kawasan ini, beranjak dari konsep kekhawatiran atas penambangan liar di hilir sungai, kawasan ini perlu dijaga bersama, agar kesiapan wisata terus disadari semua lapisan masyarakat.

Menuju Destinasi Wisata Belitung Yang Unggul Berdaya Saing, begitu tagline kelompok pengelola dalam mengelola kawasan hutan mangrove ini. Dikelola menjadi tempat wisata oleh kelompok warga desa yang ingin melestarikan alam di desa mereka. Oleh pengelola, dibangun track agar wisatawan dapat berjalan hingga ke sungai yang membelah dua desa, Desa Air Saga dan Desa Batu Itam.

Berjalan di jembatan pelangi sepanjang 215 meter, track ini membawa pengunjung menyusur hutan mangrove. Kawasan ini memiliki luas kurang lebih 50 hektar yang mulai dikelola. Tetapi setidaknya mencapai 100 hektar kawasan hutan bakau ini.

"Kaki jembatan dibangun menggunakan kayu gelam kayu yang dikenal sangat kuat di dalam air. Pembangunan track ini tidak mengganggu pertumbuhan tanaman bakau bahkan tidak dilakukan pemotongan apalagi penebangan," ungkap Herman, Ketua Pengelola menjelaskan bagaimana mereka membangun dan menjaga hutan bakau ini.

Lebih menarik lagi, kawasan ini banyak terdapat Timong, sejenis kerang yang hidup di bakau.
Potensi hasil alam seperti ini menjadi nilai tambah menurut para pengelola sehingga akan dikemas menjadi paket wisata. Atraksi nyarik Timong (mencari Timong) akan dijadikan paket wisata pada saat musim Timong tiba. Tidak mudah mengetahui keberadaan Timong, perlu ketelitian dan mengetahui ciri khusus.

"Genangan air di atas tanah bakau, jika terlihat gelembung seperti mata air, biasanya itu ciri khusus ada timong di dalamnya, kita bisa langsung mengambil kedalam tanah," ungkap salah seorang pengelola menjelaskan dan mempraktekkan, dan benar saja, saat mengangkat tangan, Timong sudah dalam genggamannya.

Apresiasi disampaikan Gubernur Erzaldi kepada para pengelola kawasan ini karena mereka bergerak dari motivasi untuk melaksanakan pelestarian hutan bakau, pihak pemerintah sudah banyak memulai berbagai pelatihan Sumber Daya Manusia agar masyarakat terlatih dalam hal manajemen, rasa memiliki, dan terus ingin melestarikan potensi yang dimiliki tiap desa di Pulau Belitung seperti di Desa Air Saga.

"Dukungan dana yang kuat dari pemerintah tidak akan berhasil jika komunitas masyarakat tidak mengurus untuk mengelola," tegasnya.

Pemprov. Babel dikatakannya sudah bersiap atas ditetapkannya Belitong Geopark sebagai Belitong UNESCO Global Geopark pada 22 April 2021.
Dengan optimis Gubernur Erzaldi yakin Pulau Belitung akan mendapat banyak kunjungan wisatawan karena dunia mempromosikannya melalui ketetapan ini.

Suak Parak Mangrove dinilai sangat siap untuk menjadi wisata alternatif selain kunjungan ke 17 geosite yang pasti sudah mendapatkan banyak promosi kelas dunia.

SumberDiskominfo Babel
PenulisEdwin
EditorEdwin
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm