2. Kehilangan pekerjaan atau pengangguran
Banyak orang yang berpikiran bahwa seorang pria yang ingin mengasuh anak-anaknya di rumah karena keterpaksaan.
Misalnya, beberapa pria akhirnya menjadi bapak rumah tangga karena kehilangan pekerjaan atau sedang menjadi pengangguran.
Namun itu bukan berarti mereka tidak ingin tinggal di rumah.
Jadi, jangan heran jika semakin banyak pria yang menggunakan iklim ekonomi sebagai alasan yang tepat untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak mereka.
3. Pria lebih pantas berada di kantor
Pria dianggap sebagai pencari nafkah utama keluarga sehingga harus bekerja dan lebih baik berada di kantor.
Sementara itu, banyak pria yang sebenarnya juga memiliki keinginan untuk dapat merawat dan mengawasi anak-anaknya di rumah.
Berdasarkan survei Pew Research Center pada tahun 2014, dilaporkan sebanyak 48 persen ayah berharap mereka dapat tinggal di rumah bersama anak-anak.
Nah, kebanyakan pria dalam perannya sebagai bapak rumah tangga justru memilih untuk tetap berada di jalurnya dan tidak ingin menyerah.