Mungkin bagi kita tidak bertemu di akhir pekan sudah cukup untuk memberi ruang, sementara bagi pasangan ingin lebih dari itu.
3. Tetapkan beberapa batasan
Menetapkan batasan akan membantu kita dan pasangan menghindari pertengkaran.
Kita bisa memutuskan untuk tidak bertemu sama sekali dan membuat ekspektasi tetap terkendali.
Mungkin kita juga perlu konseling ke psikolog atau orang yang dianggap netral guna membicarakan batasan-batasan yang tepat.
4. Berdiskusi tentang hal yang dilakukan selama istirahat
Mendiskusikan tentang berbagai hal yang dilakukan selama istirahat dari hubungan itu sangatlah penting.
Apabila kita dan pasangan tidak berada di pemahaman yang sama dalam hal ini, maka masalah kepercayaan pasti akan muncul berlipat ganda saat fase istirahat berakhir.
5. Putuskan untuk merahasiakannya atau tidak
Kita harus memutuskan apakah kita akan menceritakan fase istirahat ini kepada orang-orang terdekat seperti keluarga, teman, atau anak-anak (bagi yang sudah menikah).
Pastikan juga kita memberi tahu keputusan itu bersama dengan pasangan secara detail.