SonoraBangkaID -
Perseteruan antara dua negara yang bersaudara, Korea Selatan dan Korea Utara memang nggak akan ada habisnya.
Baru-baru ini, pemimpin tertinggi dari Korea Utara, Kim Jong-un mengemukakan pandangannya mengenai demam K-pop yang sangat digandrungi di seluruh dunia.
Korea Utara yang dipimpin oleh Jong-un emang memiliki pandangan politik yang berbeda drastis dengan saudaranya di Selatan.
Kalo Korea Selatan sangat ramah terhadap dunia Barat, Korea Utara sangatlah berbeda, mereka masih belum mau percaya 100% sama pendekatan barat yang mereka anggap sebagai musuh utama.
Korea Selatan yang menjadi aliansi Barat pun juga termasuk di dalamnya, meskipun secara tradisional, kedua negara berbagi bahasa dan kultur yang serupa.
Pada hari Jumat (11 Juni), The New York Times melaporkan bahwa Kim Jong-un telah menyatakan perang budaya baru untuk menghentikan penyebaran dan pengaruh film Korea Selatan, K-drama dan video K-pop kepada warganya melalui kampanye anti K-pop yang rahasia.
Berita perang budaya ini pertama kali diketahui oleh sumber berita yang berbasis di Seoul, Daily NK, dari bocoran dokumen internal yang berasal dari Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara).
Pemegang kendali industri hiburan dan musik di Korea Selatan memang berhasil menangkap dengan baik permintaan pasar dan berhasil meracik formula ajaib yang terbukti, dalam kurun satu dekade terakhir korean wave dengan K-pop sangatlah mendominasi.
Melekatnya unsur kental oriental khas Korea berhasil diracik dengan berbagai elemen musik yang mudah didengarkan di telinga masyarakat tanpa ada embel-embel genre apapun, sehingga K-pop justru diafiliasikan dengan gelombang dan genre musik baru, yang bisa dikatakan sangatlah sukses.