SonoraBangka.id - Tidak sedikit kabar ajaib yang beredar ketika Covid-19 muncul untuk pertama kalinya.
Seperti, isu lemon dan teh yang diklaim dapat mencegah virus, atau masker tidak berpengaruh terhadap penyebaran virus.
Namun belakangan, kabar seperti itu sudah berkurang karena kita makin memahami mana yang benar mana yang hoaks.
Namun masih ada pertanyaan yang kerap muncul: Apakah orang yang sudah divaksin masih bisa terpapar Covid-19 dan menularkan virus kepada orang lain?
Vaksinasi tidak membuat tubuh kebal terhadap Covid-19
Spesialis penyakit menular Lyssette Cardona, MD mengingatkan kita agar tidak lengah.
Kendati sudah divaksin, ada kemungkinan kita masih dapat terinfeksi virus.
"Jika Anda sudah divaksinasi lengkap berarti Anda menyelesaikan serangkaian vaksin Covid-19 seperti yang dianjurkan untuk perlindungan terbaik terhadap komplikasi parah seperti rawat inap dan atau kematian."
"Tidak ada vaksin yang menawarkan perlindungan 100 persen terhadap penyakit, namun memberikan Anda kesempatan lebih baik untuk melawan konsekuensi menular dari terpapar virus SARS-CoV2," tutur Cardona.
Orang yang sudah divaksin masih bisa menularkan virus
Cardona mengatakan, seseorang yang sudah divaksin tetap bisa menularkan Covid-19, namun kemungkinannya lebih rendah.
Dia menambahkan, kondisi tersebut juga bisa menandakan seseorang tidak memiliki respons imun yang baik terhadap vaksin.
"Orang tua, orang yang memiliki masalah kekebalan atau kesehatan kronis, atau masalah kesehatan bawaan mungkin tidak memiliki respons perlindungan terbaik terhadap vaksin, seperti vaksin Covid-19."
"Kita masih mengumpulkan data dan melakukan penelitian berkelanjutan tentang respons vaksin pada populasi yang rentan ini," sambungnya.
Di berita, kita beberapa kali mengetahui kasus di mana orang yang sudah menerima dosis vaksin kedua masih dinyatakan positif atau terinfeksi virus corona.
Cardona menyebutkan, kondisi itu terkait risiko paparan di tempat seseorang menerima suntikan vaksin.
"Imunisasi vaksin Covid-19 memberikan perlindungan terbaik dalam waktu dua minggu setelah divaksinasi penuh."
"Seseorang dianggap sudah sepenuhnya divaksin dua minggu setelah menerima dosis kedua vaksin," kata Cardona.
"Jika seseorang dinyatakan positif Covid-19 atau jatuh sakit beberapa hari kemudian, kemungkinan besar mereka terpapar virus sebelum divaksinasi sepenuhnya."
"Ada kasus penyakit dan atau paparan yang dilaporkan setelah vaksin, tetapi komplikasi penyakit bagi orang yang belum divaksin lebih besar," kata dia lagi.
Durasi vaksin Covid-19 bertahan di tubuh kita
Para ahli belum mengetahui dengan pasti berapa lama vaksin Covid-19 bertahan di tubuh kita.
"Kami tidak tahu persis berapa lama vaksin akan melindungi kami setelah divaksinasi sepenuhnya. Namun, CDC dan para ahli masih bekerja untuk menentukan jawaban atas pertanyaan ini," cetus Cardona.
"Satu hal yang kami tahu, vaksinasi masih merupakan pilihan yang lebih aman untuk mencegah penyakit serius bagi Anda, orang yang Anda cintai, dan untuk kepentingan komunitas kita."
Lebih kecil kemungkinan untuk menyebarkan virus
Pada 7 Juni, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengeluarkan siaran pers studi tentang efektivitas vaksin pada orang yang sudah divaksin.
Studi tersebut menemukan bahwa vaksin mRNA mengurangi risiko infeksi sebesar 91 persen.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan, orang yang sudah mendapat dosis vaksin penuh atau sebagian yang terinfeksi Covid-19 memiliki kemungkinan lebih kecil untuk menyebarkan virus ke orang lain.
Semua peserta yang diteliti sudah mendapat dosis vaksin penuh atau sebagian.
Terungkap, virus yang terdeteksi di hidung para peserta 40 persen lebih sedikit, dan terdeteksi enam hari lebih cepat ketimbang penderita Covid-19 yang tidak divaksin.
Selain itu, orang yang sudah mendapat dosis vaksin sebagian atau penuh memiliki kemungkinan 66 persen lebih kecil untuk dites positif terinfeksi Covid-19 lebih dari satu minggu dibandingkan orang yang tidak divaksin.
Tetap waspada
Cardona menekankan orang yang sudah divaksin masih harus berhati-hati.
Dijelaskan Cardona bahwa, penularan virus masih bisa terjadi dari orang yang terinfeksi dan tanpa gejala, atau sakit tanpa disadari, terutama di daerah ramai dengan kurangnya pembatasan jarak fisik, pemakaian masker, dan cuci tangan.
Jadi, walau sudah di vaksin tetap patuhi protokol kesehatan ya ?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sudah Divaksin, Bisakah Menularkan Virus?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/15/122737720/sudah-divaksin-bisakah-menularkan-virus?page=3.