"Kami tidak tahu persis berapa lama vaksin akan melindungi kami setelah divaksinasi sepenuhnya. Namun, CDC dan para ahli masih bekerja untuk menentukan jawaban atas pertanyaan ini," cetus Cardona.
"Satu hal yang kami tahu, vaksinasi masih merupakan pilihan yang lebih aman untuk mencegah penyakit serius bagi Anda, orang yang Anda cintai, dan untuk kepentingan komunitas kita."
Lebih kecil kemungkinan untuk menyebarkan virus
Pada 7 Juni, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengeluarkan siaran pers studi tentang efektivitas vaksin pada orang yang sudah divaksin.
Studi tersebut menemukan bahwa vaksin mRNA mengurangi risiko infeksi sebesar 91 persen.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan, orang yang sudah mendapat dosis vaksin penuh atau sebagian yang terinfeksi Covid-19 memiliki kemungkinan lebih kecil untuk menyebarkan virus ke orang lain.
Semua peserta yang diteliti sudah mendapat dosis vaksin penuh atau sebagian.
Terungkap, virus yang terdeteksi di hidung para peserta 40 persen lebih sedikit, dan terdeteksi enam hari lebih cepat ketimbang penderita Covid-19 yang tidak divaksin.
Selain itu, orang yang sudah mendapat dosis vaksin sebagian atau penuh memiliki kemungkinan 66 persen lebih kecil untuk dites positif terinfeksi Covid-19 lebih dari satu minggu dibandingkan orang yang tidak divaksin.
Tetap waspada
Cardona menekankan orang yang sudah divaksin masih harus berhati-hati.
Dijelaskan Cardona bahwa, penularan virus masih bisa terjadi dari orang yang terinfeksi dan tanpa gejala, atau sakit tanpa disadari, terutama di daerah ramai dengan kurangnya pembatasan jarak fisik, pemakaian masker, dan cuci tangan.
Jadi, walau sudah di vaksin tetap patuhi protokol kesehatan ya ?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sudah Divaksin, Bisakah Menularkan Virus?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/15/122737720/sudah-divaksin-bisakah-menularkan-virus?page=3.