Kasus Covid-19 pada ibu hamil dengan usia kehamilan di atas 37 minggu mencapai 72 persen, kematian komplikasi Covid-19 sebanyak 3 persen, dan perawatan intensif ibu (ICU) sebanyak 4,5 persen.
5. Meskipun ibu hamil dikeluarkan dari uji klinis vaksin, baik CDC dan American College of Obstetricians and Gynecologists mengatakan wanita hamil tidak boleh dicegah untuk menerima vaksin dan menyarankan pengambilan keputusan klinis bersama.
POGI juga mengutip pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan bahwa ibu hamil dengan usia 35 tahun ke atas, BMI tinggi dan memiliki komorbid, serta kelompok berisiko tinggi terpapar Covid-19 direkomendasikan mendapat vaksin Sinovac.
Sinovac merupakan vaksin inactivated, berbasis RNA virus; subunit protein; atau vektor virus, tidak dapat bereplikasi, dibandingkan vaksin lain dengan jenis yang sama, seperti vaksin tetanus, difteri, dan influenza.
Secara umum, vaksin jenis ini aman, dapat memberikan proteksi pasif untuk neonatus, dan tidak berhubungan dengan kejadian keguguran atau kelainan kongenital.
POGI berharap, pemberian vaksinasi dipercepat dan diperluas pada ibu hamil dengan kategori berikut:
Ibu hamil berisiko tinggi, yaitu usia 35 tahun ke atas dengan Indeks Massa Tubuh (BMI) di atas 40 serta komorbid diabetes dan hipertensi (tekanan darah tinggi).
Ibu hamil berisiko tinggi terpapar, tertutama tenaga kesehatan.
Ibu hamil berisiko rendah setelah mendapatkan penjelasan dari petugas kesehatan dan bersedia atas pilihannya untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19.
Nah, apakah para ibu hamil masih ragu untuk melakukan vaksinasi ?