SonoraBangka.id - Sebagai orangtua, elatih anak-anak untuk melakukan salat bisa jadi hal yang menantang.
Oleh sebab itu, kita harus memiliki strategi untuk mengajarkan salat ke anak.
Simak baik-baik 6 cara seru ajarkan salat ke anak yang efektif berikut ini melansir dari siaran pers Olike Smart Sajadah.
1. Contoh dari Orangtua
Ini adalah yang pertama kali harus dilakukan oleh orangtua. Ingat, anak-anak akan meniru orangtuanya.
Jika menyuruh anak salat tapi tidak mengerjakannya, si anak pasti akan curiga dan bertanya. Akhirnya ia mengerjakan salat dengan terpaksa.
Hasilnya, si anak tidak memiliki memori yang baik tentang salatnya.
Jadi, kalau ingin anak-anak untuk rajin melaksanakan salat, maka kita harus rajin melaksanakannya terlebih dahulu.
Dengan demikian, mereka akan terbiasa dengan salat sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Pastikan juga ayah dan ibu menunjukkan hal yang sama. Jika hanya ibu saja yang rajin salat, anak pasti akan bertanya mengapa ayahnya tidak salat, pun sebaliknya.
Konsistensi dan kerjasama antar orangtua sangat dibutuhkan di sini.
2. Ajarkan Secara Perlahan
Cara selanjutnya adalah mengajarkan salat dengan perlahan. Ajak anak untuk melakukan salat berjamaah pada waktu-waktu yang nyaman untuk mereka.
Misalnya, saat waktu Asar, Magrib, dan Isya. Hal ini karena pada waktu-waktu ini mereka dalam keadaan segar dan tidak lelah.
Kita juga bisa memberitahu apa manfaat salat bagi kehidupan mereka. Lakukan pencarian tentang motivasi salat untuk anak, agar bisa mengajak anak salat dengan lebih mudah.
Pada waktu luang, sebelum tidur misalnya, kita bisa mengajarkan gerakan-gerakan salat. Dengan demikian anak bisa mengulangi saat melaksanakan salat bersama esok harinya.
3. Ajak Si Kecil untuk Membaca Bacaan Salat
Selain waktu dan gerakan, kita pun harus mengajarkan bacaan salat pada anak. Jika anak-anak sudah bisa membaca huruf latin, maka tulis bacaan salat menggunakan huruf latin.
Kita bisa menggunakan kertas untuk ditempelkan ke dinding sehingga anak bisa membaca dan berlatih bacaan salat kapanpun mereka sempat.
Jangan paksakan untuk mereka membaca dengan sempurna. Dengan pengulangan setiap hari, mereka akan ingat dan bisa melafalkan dengan benar.
Terkadang anak-anak mungkin mengalami kesulitan saat belajar apalagi kalau moodnya sedang tidak bagus. Di saat seperti ini kita harus bisa sabar dan konsisten.
Jangan melakukan tawar menawar. Hal ini akan menunjukkan pada mereka bahwa kita akan melemah kalau mereka rewel. Lebih baik beri pujian setelah mereka selesai latihan.
4. Gunakan Alat Bantu
Para orang tua zaman ini mungkin akan bersyukur karena tidak sulit menemukan alat bantu pendidikan untuk anak. Salah satu alat bantu atau mainan yang bisa membantu anak belajar salat adalah dengan sajadah pintar atau smart sajadah.
Salah satu yang bisa dicek adalah Olike Smart Sajadah.
Smart sajadah akan memudahkan kita menjelaskan kepada anak mengenai urutan salat yang benar.
Alat bantu ini juga menunjukkan di mana posisi anak harus berdiri dan bagaimana posisi sujud yang benar.
Selain smart sajadah, kita juga bisa menggunakan alat bantu lainnya seperti aplikasi atau video.
Apapun yang digunakan, yang terpenting adalah pendampingan.
Sehingga anak-anak punya tempat bertanya sekaligus afirmasi jika mereka melakukan gerakan salat dengan benar.
5. Gunakan Jadwal Salat
Konsisten menjadi kunci kalau ingin anak-anak melaksanakan salat dengan rutin.
Oleh karena itu, pastikan anak-anak memiliki struktur kegiatan harian. Buatlah jadwal salat untuk anak.
Menggunakan waktu salat sebagai cara membagi waktu juga memberikan orangtua jadwal yang konsisten dan mudah diingat.
Nantinya, kita dan anak terbiasa untuk menyesuaikan kegiatan dengan waktu salat. Kebiasaan ini bisa jadi bekal untuk anak hingga mereka dewasa nanti.
6. Beri Apresiasi
Memberi apresiasi merupakan strategi pembelajaran yang ampuh. Apresiasi adalah akan diterima oleh anak sebagai pesan bahwa mereka melakukan hal yang benar.
Jika ingin anak memiliki habit tertentu, pujilah setiap kali ia melakukan kegiatan tersebut.
Begitupun dengan salat, tunjukkan ke anak bahwa mereka melakukan hal yang benar dengan pujian. Walaupun mereka masih salah dalam gerakan atau bacaan, tetap puji mereka karena sudah mencoba.
Hal ini membuat mereka mengaitkan kegiatan salat dengan perasaan senang dan bangga.
Kita boleh saja memberikan hadiah setelah anak rajin latihan dalam rentang waktu tertentu. Namun hadiah yang diberikan bukan karena mereka lancar dalam gerakan dan bacaan, melainkan karena mereka berusaha.
Sama halnya seperti prestasi sekolah. Berilah hadiah karena anak berusaha bukan karena hasil akhirnya. Dengan demikian, mereka akan fokus untuk melakukan yang terbaik saat belajar.
Kalau kita dan pasangan tidak konsisten, anak pun nantinya akan malas-malasan ketika pengawasan kendor.
Sebaiknya beri penyemangat anak-anak dengan menyediakan perlengkapan salat yang cantik dan menarik.