SonoraBangka.id - Saat ini menggelar pernikahan di masa pandemi Covid-19 memang berbeda dari biasanya.
Sebab, dengan adanya larangan berkumpul, banyak pasangan yang hanya melangsungkan pernikahan tanpa resepsi.
Namun, tak sedikit pula pasangan yang tetap memilih menggelar resepsi pernikahan.
Untuk pasangan yang masih ingin merayakan pernikahan, maka perlu pintar autr uang secara cermat agar tidak terjadi pembengkakan anggaran.
Berikut tipsnya yang dilansir Kontan dari keterangan resmi Lifepal.
1. Tentukan waktu dan perkiraan biaya pernikahan
Saat menentukan estimasi total biaya pernikahan, pastikan tidak menguras tabungan.
Itu artinya, kita masih mempunyai aset lancar (tabungan, kas, dan setara kas) sebesar minimal 15% dari kekayaan bersih saat ini.
Jangan pakai semua dana untuk menentukan vendor-vendor penunjang pernikahan.
Lebih baik alokasikan 10-15 persen untuk membeli seserahan dan 10-15 persen lagi untuk biaya jaga-jaga saat ada hal administratif yang perlu dibayar.
2. Jangan gunakan dana darurat untuk mengadakan pesta
Jangan pakai dana darurat untuk menggelar pernikahan.
Pesta pernikahan hanya diadakan beberapa jam dalam satu hari. Sehingga, memutuskan untuk mengajukan kredit tanpa agunan untuk membayar vendor bukanlah pilihan yang tepat.
Lebih baik kita menyelenggarakan pernikahan sesuai dengan kondisi keuangan.
4. Pertimbangkan mas kawin berupa surat berharga
Bagi Sahabat NOVA yang belum memiliki emas dan masih bingung mencari mas kawin, maka tidak ada salahnya untuk menggunakan saham. Atau, kita juga bisa menjadikan reksa dana sebagai mas kawin.
5. Pakai maksimal 10 persen anggaran untuk WO
Alokasikan dana maksimal 10% dari total biaya pesta pernikahan untuk kebutuhan wedding organizer (WO).
Selain itu, carilah WO yang ramah, kooperatif, dan sudah berpengalaman dalam menyelenggarakan pesta pernikahan di masa pandemi.
6. Gunakan tes makeup untuk sesi pre-wedding
Kita biasanya ditawati untuk melakukan tes makeup. Daripada sia-sia, manfaatkan tes makeup tersebut untuk pemotretan pre-wedding.
7. Cermati upacara adat
Semakin banyak upacara adat, maka uang yang kita butuhkan juga semakin besar. Sehingga, coba diskusikan hal ini kepada pasangan dan keluarganya.
8. Hemat katering
Alokasikan bujet katering 25 persen dari keseluruhan anggaran.
Pada umumnya, jumlah tamu hanya diperbolehkan 25 persen saja selama masa pandemi. Sehingga, menghemat biaya katering adalah langkah yang tepat.
9. Minta bonus ke setiap vendor
Selain diskon, mintalah bonus ke vendor pernikahan yang kita tuju sebelum menyepakati kerja sama.
Seperti, bila venue pernikahan adalah hotel, maka mintalah bonus berupa kamar hotel untuk staycation bersama keluarga atau paket bulan madu.