Ilustrasi terinfeksi mukormikosis atau yang biasa disebut infeksi jamur hitam.
Ilustrasi terinfeksi mukormikosis atau yang biasa disebut infeksi jamur hitam. ( Shutterstock/Kateryna Kon)

Penyakit Jamur Hitam Intai Pasien Covid-19, Bagaimana Mencegahnya ?

24 Juli 2021 10:46 WIB

SonoraBangka.id - Di India dalam dua bulan terakhir lebih dari 45.000 di landa kasus jamur hitam yang mematikan.

Jamur hitam India dengan nama ilmiah mucormycosis atau mukormikosis ini telah merenggut 4.200 nyawa di "Negeri Bollywood", biasanya menyerang pasien setelah sembuh dari Covid-19.

Di Indonesia sendiri kasus jamur hitam sudah muncul sebelum pandemi Covid-19. Meski kasusnya tidak banyak, angka kematiannya disebut tinggi.

Lantas apa itu jamur hitam India, bagaimana gejala dan cara mencegahnya?

Jamur hitam adalah penyakit yang sangat agresif.

Ahli bedah terpaksa menghilangkan mata, hidung dan rahang pasien untuk menghentikan penyebarannya ke otak.

Kantor berita AFP melaporkan, tingkat kematiannya di atas 50 persen.

Kompas.com pada 4 Juni 2021 mewartakan, mukormikosis adalah infeksi jamur sistemik yang disebabkan oleh golongan Mucormycetes seperti Rhizopus spp, Mucor spp, Rhizomucor spp, Cunninghamella bertholletiae, Apophysomyces spp, dan Lichteimia.

Mukormikosis terjadi melalui kontak dengan spora atau elemen jamur dari lingkungan seperti tanah, bahan organik yang membusuk misalnya daun, tumpukan kompos, dan kotoran hewan.

"Beberapa kasus mukormikosis di Indonesia telah dilaporkan sebelum pandemi Covid-19. Meskipun jumlahnya tidak banyak, tetapi angka kematian dan kesakitannya tinggi," kata Dr Anna Rozaliyani MBiomed, SpP(K) selaku Ketua Pokja Bidang Mikosis Paru Pusat Mikosis Paru FKUI/RS Persahabatan.

Dalam Konferensi Pers bertajuk Black Fungi pada Pasien Covid-19: Apa yang Perlu Kita Waspadai? pada Kamis (3/6/2021), Dr Anna mengatakan, penyakit yang satu ini termasuk kategori langka.

Gejala yang terjadi tergantung dari jenis mukormikosis atau bagian tubuh yang terinfeksi.

1. Mukormikosis rinoserebral

Infeksi terjadi pada rongga sinus, dapat menyebar hingga ke otak. Paling sering terjadi pada pasien diabetes yang tidak terkontrol, atau pasien transplantasi ginjal.

Gejala yang umumnya terjadi pada infeksi mukormikosis rinoserebral ini adalah sebagai berikut:

a. Wajah bengkak pada satu sisi.

b. Sakit kepala.

c. Hidung tersumbat.

d. Demam.

e. Kelainan berwarna hitam (black eschar) pada hidung atau mulut bagian atas.

2. Mukormikosis paru

Jenis mukormikosis paru merupakan yang paling sering terjadi pada pasien kanker atau transplantasi.

Gejala yang umumnya terjadi pada iinfeksi jamur hitam mukormikosis paru adalah sebagai berikut.

a. Demam disertai batuk.

b. Nyeri dada.

c. Sesak napas.

Umumnya gejala-gejala yang terjadi ini tidak membaik dengan pengobatan standar.

3. Mukormikosis gastrointestinal

Mukormikosis gastrointestinal adalah infeksi saluran cerna yang lebih sering terjadi pada pasien anak, terutama bayi prematur yang menerima antibiotik sistemik, steroid, pembedahan dan lain sebagainya.

Gejala yang umumnya terjadi pada infeksi mukomikosis gastrointestinal adalah sebagai berikut.

a. Sakit perut.

b. Mual.

c. Muntah.

d. Pendarahan gastrointestinal.

4. Mukormikosis kulit

Mukormikosis kulit adalah infeksi yang terjadi melalui luka pada kulit, misalnya setelah operasi, luka bakar dan lain-lain.

Gejala-gejala yang umum dijumpai sebagai akibat dari infeksi mukormikosis kulit adalah sebagai berikut.

a. Lecet atau bisul.

b. Area yang terinfeksi menjadi hitam.

c. Nyeri.

d. Hangat.

e. Kemerahan berlebihan.

f. Bengkak di sekitar luka.

5. Mukormikosis diseminata

Mukorrmikosis diseminata adalah infeksi yang menyebar melalui aliran darah, dapat menyebar ke organ lain, termasuk otak, limpa, jantung dan lain-lain.

Biasanya mukormikosis diseminata ini terjadi pada kondisi penyakit berat, dan sulit mengetahui gejala khusus.

Pasien dengan infeksi otak dapat mengalami perubahan status mental atau koma akibat mukormikosis diseminata ini.

Cara mencegah jamur hitam

Dikutip dari Kompas.com pada 5 Juni 2021, cara mencegah tertular jamur hitam bisa dibedakan untuk pasien Covid-19 dan masyarakat umum.

1. Untuk pasien Covid-19

Hal pertama yang harus dilakukan, dari sisi tenaga medis adalah peningkatan kewaspadaan klinis atau ketelitian dokter sebagai langkah awal diagnosis.

Cara mencegah infeksi jamur hitam yang kedua yakni dengan membatasi dan melakukan seleksi penggunaan obat yang berpotensi menurunkan imunitas, termasuk kortikosteroid, anti-interleukin (misalnya tocilizumab) dan lain sebagainya.

"Saat imunitas kita semakin menurun karena obat-obatan tersebut, risiko infeksi (mukormikosis) juga meningkat," ujar Dr Anna.

Pasien Covid-19 juga diminta untuk mengendalikan kadar gula darah atau status diabetesnya.

Selain itu, menjaga kebersihan fasilitas di rumah sakit seperti peralatan medis, sistem air, dan flitrasi juga menjadi bagian penting dalam pencegahan infeksi mukormikosis pada pasien Covid-19 atau pasca-Covid-19.

"Waspadai pula pertumbuhan jamur pada dinding ruangan yang disebabkan kebocoran," lanjut Dr Anna.

Serta, jika ada pekerjaan renovasi atau konstruksi di rumah sakit, pastikan pemisahan dari pasien dengan risiko tinggi, misalnya ruangan hematologi atau onkologi.

2. Untuk masyarakat umum

Dr Anna menegaskan, infeksi mukormikosis ini tidak hanya berpotensi menginfeksi pasien Covid-19, tetapi juga masyarakat yang memiliki berbagai gejala penyakit berisiko tinggi menurunkan imunitas.

Nah, dalam pencegahan infeksi penyakit mukormikosis ini yang paling penting diperhatikan adalah pengendalian faktor lingkungan.

Berikut beberapa pengendalian faktor lingkungan yang bisa dilakukan.

a. Hindari debu dan pakai masker

Mukormikosis terjadi melalui kontak dengan spora atau elemen jamur dari lingkungan seperti tanah, bahan organik yang membusuk misalnya daun, tumpukan kompos, dan kotoran hewan.

Elemen jamur yang sangat kecil dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran napas (terhirup dari udara), melalui cedera atau goresan kulit, atau tertelan tanpa disadari.

Oleh karena itu, upayakan menghindari area dengan banyak debu, misalnya lokasi konstruksi bangunan, penggalian; atau bila terpaksa berada di sana, maka kenakan masker khusus (respirator N95).

Lalu gunakan alat pelindung diri yang baik saat berkebun atau aktivitas sejenis, misalnya memakai celana dan baju lengan panjang, sarung tangan dan lain sebagainya.

b. Hindari kontak langsung

Upaya pencegahan berikutnya yang bisa dilakukan adalah menghindari kontak langsung dengan bangunan yang rusak karena air, banjir atau bencana alam sebisa mungkin.

c. Bersihkan luka

Jika terpaksa melakukan aktivtias di luar rumah dan mendapati cedera atau luka, maka sebaiknya Anda harus membersihkan luka dengan baik terutama jika terkena tanah atau debu.

d. Hindari konsumsi obat tanpa resep

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, ada beberapa obat yang jika dikonsumsi justru menurunkan sistem imun tubuh dan dapat meningkatkan risiko infeksi mukormikosis.

Nah oleh karena itu, untuk cara mencegah jamur hitam, hindari konsumsi obat misalnya deksametason atau kortikosteroid jenis lain tanpa resep atau petunjuk dari dokter.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm