CDC menggunakan data hasil laporan masyarakat secara mandiri, yang mana kondisi ini memungkinkan bahwa perempuan lebih cenderung membuat laporan efek samping yang dirasakannya daripada pria.
Bahkan, jika mereka mengalami gejala yang sama.
4. Dosis vaksin terlalu kuat
Dr. Koickel memperkirakan, mungkin saja dosis vaksin Covid-19 yang sama untuk pria dan perempuan, terlalu kuat untuk perempuan dan menjadi alasan mengapa efek merugikan lebih banyak dialami perempuan.
Senada hal tersebut, Dr. Kuritzkes mengatakan, studi awal menunjukkan bahwa dosis vaksin yang lebih tinggi menyebabkan lebih banyak gejala.
Namun, hingga saat ini memang tidak ada uji coba vaksin terpisah yang dilakukan pada pria dan perempuan, sehingga untuk saat ini dosis yang diberikan tetap sama antara keduanya.