Mereka dibagi menjadi empat sesi setiap harinya, terkecuali hari Jumat yang akan dilakukan sebanyak dua sesi.
“Per sesi ada 85 orang. Jadi panitia harus total mengawasi per sesinya mulai dari tahapan cek kelengkapan dokumen hingga mengerahkan ke loker agar protokol kesehatan tetap berjalan,” tambahnya.
Lanjut dia, untuk pelaksanaan tes SKD CPNS di lingkungan Pemkot Pangkalpinang sendiri dilakukan selama 18 hari, dimulai pada tanggal 15 September sampai 2 Oktober 2021 dengan jumlah peserta 5.362 peserta.
“Alhamdulillah di hari pertama sejak awal tidak ada kendala teknis, semuanya berjalan lancar baik itu mulai registrasi,di ruang tunggu hingga didalam perihal jaringan tidak ada masalah dan peserta dapat menyelesaikan dengan baik,” kata Fahrizal.
Fahrizal mengingatkan para peserta supaya berhati-hati terhadap praktik percaloan atau joki yang kerap terjadi pada masa seleksi CPNS.
Karena, pada seleksi tahun ini para peserta benar-benar dituntut untuk mengerjakan soal ujian berdasarkan kemampuannya masing-masing lantaran BKN menambahkan sistem computer assisted test (CAT) dengan fitur tambahan face recognition atau pemindai wajah.
Menurutnya, teknologi ini dilakukan untuk mengantisipasi penggunaan calo dan joki serta menjaga kualitas transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan tes CPNS.
“Bisa dipastikan bahwa peserta yang registrasi adalah yang bersangkutan. Jadi kalau peserta tidak sesuai akan tidak bisa registrasi,” tambahnya.
Sambungnya, sistem face recognition dilakukan sebanyak dua kali, pertama dilakukan saat proses registrasi untuk mendapatkan pin. Kedua, ketika sebelum mengerjakan soal.
“Face recognition juga dilakukan sebanyak dua kali pertama saat registrasi dan di dalam ruangan sebelum ujian untuk menghindari joki,” lanjut Fahrizal.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Hari Pertama Seleksi CPNS, 34 Peserta Dinyatakan Gugur , https://bangka.tribunnews.com/2021/09/15/hari-pertama-seleksi-cpns-34-peserta-dinyatakan-gugur?page=2.