SonoraBangka.ID -
Nah, cuaca seperti ini memang sangat cocok untuk bersantai di rumah, mengambil snack atau memasak mie instan sembari menonton film kesayangan. Nggak sedikit yang memilih tidur karena bawaan ngantuk tadi.
Terus, kenapa sih, hujan bikin seseorang merasa begitu? Berikut penjelasan sainsnya, dirangkum dari KompasTV, Selasa (14/9/2021).
Baca Juga: Video Hujan Lokal Antar-RT Viral, Ini Penjelasan Ilmiahnya?
1. Cahaya rendah menstimulasi melatonin
Melatonin merupakan hormon yang memengaruhi ritme sirkadian tubuh. Pas turun hujan biasanya cahaya di sekitar akan lebih redup ketimbang saat terik.
Cahaya yang redup ini bakal dapat menstimulasi hormon melatonin. Saat hormon ini diproduksi dalam jumlah banyak, saat itulah seseorang merasa lelah dan mengantuk.
Suara gemericik hujan yang menghantam atap dan permukaan tanah dapat membuai seseorang tidur karena suara yang konsisten fan terus menerus iru ternyata menenangkan.
Pun pada hujan yang cukup lebat, suara hujan termasuk jenis suara yang tidak mengancam dan dapat meredam suara lain yang bikin kita terjaga.
3. Petrikor
Petrikor adalah aroma atau bau khas yang biasanya muncul saat hujan turun di tanah kering. Aroma yang menenangkan ini muncul saat zat seperti geosmin berinteraksi dengan minyak tanapan.
Sebenarnya minyak dalam tanaman ini tidak berbau, namun karena partikel yang terpecah akibat hujan, maka senyawa ini mengeluarlan bau yang lebih tajam saat dilepaskan ke udara.
Hal ini berkaitan produksi hormon serotonin atau hormon bahagia. Saat hari cerah, tubuh memproduksi lebih banyak hormon serotonin. Namun, pada saat mendung, seseorang akan merasa sedih.
Selain itu, hormon melatonin yang berlebihan dalam tubuh, selain membuat mengantuk, juga dapat mengurangi produksi hormon serotonin yang membuat seseorang merasa sedih.
Bahkan, hal ini menjadi perhatian para ilmuwan. Pada tahun 2017, sebuah studi mengungkapkan bahwa sembilan persen orang akan merasa lebih pemarah dan malas pada hari-hari hujan ketimbang hari cerah. (*)