SonoraBangka.id - Feronika Pusungulaa dan Aprilia Pasungulaa harus kehilangan orang tua yakni Ibu mereka lantaran meninggal saat terpapar Covid-19. Tepatnya, 31 Juli 2021, dua anak perempuan ini menjadi Yatim Piatu, setelah kepergian sang Ibu.
Ayahnya telah terlebih dahulu meninggal beberapa tahun silam, meninggalnya sang Ibu yang menjadi tumpuan mereka membuat hidup terasa lebih berat. Meski sejak lama, mereka tinggal bersama neneknya, sosok Ibu tak pernah tergantikan.
Feronika yang biasa akrab dipanggil Fero, menceritakan sang ibu awalnya menderita sakit paru-paru dan jantung. Sehingga diputuskan untuk dibawa ke rumah sakit setempat untuk penanganan lebih lanjut. Namun, saat pemeriksaan Ibundanya dinyatakan terpapar Covid-19.
Malangnya, dua kakak beradik ini tak bisa melihat ibu mereka di detik-detik terakhir, mereka hanya bisa mengantarkan ke pemakaman lantaran harus mengikuti protokol Covid-19.
“Yang pasti saat mendengar kabar itu, saya kaget, sedih, panik, dan takut,” kata Fero.
Ia menyebutkan, ibunya bekerja sebagai pelimbang timah di Kawasan Air Mawar untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kepergian Ibunya sudah tentu membuat kondisi ekonomi mereka terganggu.
“Selama ini kami tinggal sama nenek, nenek juga bantu biaya pendidikan dan kebutuhan sehari-hari. Nenek kerjanya jaga toko, tapi lain rasanya tidak ada Ibu, apalagi adek yang dekat sekali dengan ibu,” kata pelajar kelas 3 SMP ini.
Walaupun di kondisi saat ini, Fero tidak putus semangat untuk melanjutkan hidupnya kedepan. Ia ingin agar kelaknya dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah.
“Ya dijalani aja sekarang, lain memang rasanya. Yang penting saya mau sekolah untuk capai cita-cita,” kata dia.
Memahami kondisi ini, PT Timah Tbk menyerahkan bantuan pendidikan kepada Fero dan adiknya. Dengan harapan bisa meringankan biaya pendidikan kedua anak yatim piatu ini.
“Nah nanti kalau selesai sekolah dan ada rezeki, ingin melanjutkan ke jenjang kuliah agar nantinya bisa menjadi seorang bos atau pengusaha di suatu kantor,” ujar Fero.
Fero menyampaikan apresiasinya kepada PT Timah Tbk yang telah memberikan santunan bagi dan adiknya. Nantinya, kata Fero uang ini akan ditabung untuk biaya pendidikannya agar tak terlalu memberatkan neneknya.
“Bersyukur sekali bantuannya, nanti uangnya ditabung untuk biaya sekolah. Terimakasih atas bantuannya,” katanya.
Sementara itu, Ketua RT 06 Kelurahan Gabek 1, Indra Elizar mengatakan, Fero dan adiknya memang patut dibantu, dengan kondisi keluarga yang cukup memprihatinkan perlu uluran tangan para dermawan.
“Mereka tinggal sama nenek dan pamannya, neneknya ini juga penerima PKH dan BLT karena memang keluarga yang membutuhkan perhatian secara finansial,” katanya.
“Kami sangat berterimakasih dan bersyukur atas bantuan yang telah PT Timah Tbk berikan. Awalnya kami tidak menduga bahwa Fero dan April mendapatkan sumbangan untuk biaya sekolah mereka,” tutupnya.(rls)