Pedjoeang Batik berawal dari hobi Heri Chandra mengoleksi batik tulis sejak tahun 2016.
“Dari kecintaan saya terhadap batik tulis inilah berkembang dan lahirlah Pedjoeang Batik di tahun 2019 di Medan. Dari hobi mengoleksi batik tulis sambil ikut melestarikan batik tulis,” ungkap Heri.
Logo Pedjoeang Batik berbentuk kereta kencana yang merupakan kendaraan para Sultan di zaman dahulu, dengan harapan kereta kencana ini bisa menjadi kendaraan untuk melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya batik tulis.
Pedjoeang Batik berfokus pada batik tulis serta menyediakan kustom batik, yaitu motif-motif khusus yang diinginkan pelanggan, seperti motif naga, harimau, dan motif lainnya.
“Bahkan belum lama ini kami mendapatkan pesanan batik tulis motif Pak Gus Dur, yaitu batik dengan lukisan berbentuk animasi Pak Gus Dur yang dipadukan dengan motif batik tradisional,” jelasnya.
Batik tulis kustom ini bisa dipesan dengan motif yang disukai pelanggan dengan tidak menghilangkan ciri khas dari batik tulis itu sendiri.
“Kami ingin mengumpulkan motif batik tulis yang ada di Indonesia, sehingga Pedjoeang Batik dapat menjadi store batik tulis terlengkap di kota Medan,” jelas Heri.
Dalam proses produksi Kereta Kencana Batik bekerjasama dengan perajin-perajin batik tulis di beberapa sentra batik di Jawa.
"Dengan demikian kami juga ikut membantu UMKM-UMKM di bidang batik menjadi lebih berkembang,” tambahnya.