Kata O.K, lalu bertransformasi menjadi okeh saat pada 1919 Presiden ke-28 AS, Woodrow Wilson mengeja kata tersebut dengan okeh, yang merupakan representasi asumsi tentang Choctaw okeh it is.
Di AS, Choctaw okeh it is merupakan sebuah teori yang berkembang di kalangan penduduk Choctaw tentang kurangnya dokumentasi sejarah.
Selanjutnya pada 1929 kata okeh berangsur-angsur dilupakan dan berganti menjadi okay, yang diambil dari sebutan okay boys.
FYI, okay boys adalah sebutan bagi warga Yunani yang bermigrasi ke AS, kemudian kembali ke negara asalnya pada abad ke-20 dengan tetap membawa tata krama AS.
Nggak berhenti sampai situ, singkatan O.K kemudian berkembang menjadi kata slang okey-dokey yang populer di kalangan pelajar AS pada 1932.
Di Indonesia sendiri, kata okay diserap menjadi oke dan menjadi kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari sampai saat ini. (*)