Urusan pemilihan nama ini ditentukan oleh para ahli meteorologi dunia yang tergabung dalam Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).
Badai-badai di dunia dinamai berdasarkan wilayah di mana terjadinya badai tersebut. Di wilayah Atlantik, WMO memiliki 6 daftar nama yang masing-masing sesuai urutan abjad dari A hingga W, namun tanpa Q, U, X, Y dan Z.
Nama-nama tersebut merupakan nama laki-laki dan perempuan secara bergantian. Keenam daftar yang ada akan digunakan secara berulang setiap enam tahun. Jadi nama badai di tahun 2018 akan digunakan kembali di tahun 2024.
Namun jika dalam satu tahun ada lebih dari 21 badai yang terjadi di wilayah Atlantik, maka nama badai akan ditambah nama dari alfabet Yunani yaitu Alpha, Beta dan Gama.
Nama badai di luar wilayah Atlantik dinamai dengan nama-nama panggilan yang beragam, namun tetap atas persetujuan WMO.
Dari berbagai nama, ada beberapa nama yang nggak boleh digunakan. Salah satunya adalah nama pembunuh atau penjahat-penjahat terkenal di dunia. Jika penamaan tetap menggunakan nama-nama ini, maka PBB akan mengajukan veto. (*)