SONORABANGKA.ID - Ketika akan mengisi udara pada ban kendaraannya, pemilik motor dapat memilih untuk menggunakan nitrogen atau udara biasa. Tentu saja bila menggunakan nitrogen, harganya akan lebih mahal dibandingkan dengan versi biasa.
Kedua pilihan tersebut mempunyai keunggulan masing-masing, tinggal bagaimana pemilik kendaraan memilih yang mana untuk ban kendaraannya.
Kalau ban yang sebelumnya diisi menggunakan udara biasa kemudian ditambah menggunakan nitrogen atau sebaliknya, On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal hal tersebut sama sekali tidak masalah dan tidak berbahaya sama sekali.
Tapi untuk yang sebelumnya diisi nitrogen, hal ini merupakan sebuah kerugian. Masalahnya, dengan mencampur nitrogen dengan udara biasa, maka manfaat dari nitrogen akan sedikit berkurang.
"Sebenarnya tidak ada bahayanya sama sekali, hanya manfaat dari nitrogenya jadi berkurang saja," kata Zulpata kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Zulpata menambahkan, pada dasarnya udara biasa sebenarnya juga sudah memiliki kadar nitrogen yang cukup tinggi. Udara biasa mengandung kadar nitrogen sekitar 87 persen dan itu cukup untuk membuat performa ban menjadi optimal.
"Nah, kalau ban yang sebelumnya terisi nitrogen terus kemudian kehabisan angin, lalu diisi dengan udara biasa sesuai tekanan yang dianjurkan, ya sudah seperti pakai udara biasa saja. Tidak ada masalah," ucap Zulpata.
Zulpata menjelaskan, penambahan udara biasa pada ban yang sebelumnya terisi nitrogen murni ibarat teh manis yang sudah mau habis. Kalau diseduh lagi dengan air tawar maka akan tetap menjadi teh dan dapat diminum, hanya saja manisnya berkurang.
Agar pemilik kendaraan tidak sia-sia dalam mengisi nitrogen, sebelum mengisi ban menggunakan nitrogen pemilik kendaraan harus teliti. Terutama untuk memastikan bahwa kadar nitrogen sesuai yakni di atas 96 persen.
Kemudian jika ingin mengganti udara biasa ke nitrogen, sebaiknya angin pada ban dikosongkan terlebih dahulu baru diisi dengan nitrogen.
“Kadarnya harus di atas 96 persen saja. Jika di bawah itu, pada dasarnya itu udara biasa atau angin yang biasa kita isi, bukan nitrogen,” ujar Zulpata.
Untuk dapat mengetahui kandungan nitrogen yang ada pada pengisian, sebaiknya tanyakan langsung kepada operatornya. Pengisian juga tidak boleh sembarangan jika menginginkan nitrogen dengan kadar 96 persen lebih.
“Biasanya di tempat khusus itu sudah menggunakan alat khusus yang bisa dipantau kadar nitrogennya. Misalkan di toko ban, dan juga di beberapa SPBU juga menyediakan udara nitrogen,” ucap Zulpata.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Begini Efeknya jika Mencampur Nitrogen dengan Udara Biasa pada Ban", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/18/121200715/begini-efeknya-jika-mencampur-nitrogen-dengan-udara-biasa-pada-ban.