Dia menjelaskan, pemutihan pajak ini dilakukan pada dasarnya untuk membantu mengurangi tunggakan agar data base registrasi kendaraan menjadi lebih baik.
"Selain juga persoalan pandemi Covid-19 belum usai sehingga dapat membantu masyarakat dan dapat membantu memperbaiki tunggakan agar lebih kecil," kata Herwita.
Dia mengungkapkan tentang tingginya penerimaan dari BBNKB, belakangan ini disebabkan naiknya penjualan mobil baru, terlihat dari realisasi BBNKB telah mencapai Rp122 miliar, melebihi atau over target Rp91 miliar.
"Dari angka ini dapat dilihat tren pembelian kendaraan mobil baru meningkat, tetapi untuk jumlah unitnya kita tidak memiliki datanya, itu ada di dealer,"imbuhnya.
Diakuinya, penyebab meningkatkan pembelian mobil baru, lantaran mendapatkan insentif fiskal atau diskon berupa penurunan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor roda empat.
"Mungkin ini dampak dari diskon PPnBM dan tingginya harga pasir timah, buah sawit sehingga membuat ekonomi masyarakat Babel meningkat juga," ucap Herwita.
Herwanita, menambahkan jika realisasi pendapatan asli daerah dari BBNKB tahun ini lebih besar ketimbang tahun 2020 yang hanya mencapai Rp 92 miliar.
"Tahun kemarin lebih kecil mungkin faktor yang pertama karena pandemi Covid-19, membuat ekonomi Babel turun, sehingga pendapatan asli daerah juga menurun," ujar Herwita.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Hanya dalam Satu Bulan Pemutihan Pajak, Bakuda Bangka Belitung Berhasil Raih Rp14,7 Miliar, https://bangka.tribunnews.com/2021/11/01/hanya-dalam-satu-bulan-pemutihan-pajak-bakuda-bangka-belitung-berhasil-raih-rp147-miliar?page=2.