- Penyakit autoimun tidak terkontrol
- Penyakit Sindrom Gullian Barre
- Anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi.
Selain itu, anak yang tengah mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat, sedang mengalami Demam 37,50 derajat celcius atau lebih, dan anak baru sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan tak disarankan mendapatkan imunisasi tersebut.
Anak yang memiliki hipertensi dan diabetes melitus, dan atau penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital yang tidak terkendali juga tak diperbolehkan mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Rekomendasi tersebut juga memberi catatan jika Imunisasi untuk anak dengan kanker dalam fase pemeliharaan, penyakit kronis atau autoimun yang terkontrol dapat mengikuti panduan imunisasi umum dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter penanggung jawab pasien sebelumnya.
IDAI juga menghimbau bahwa Sebelum dan sesudah vaksinasi semua anak tetap memakai masker dengan benar, menjaga jarak, tidak berkerumun, jangan bepergian bila tidak penting.
Pelaksanaan imunisasi juga harus mengikuti kebijakan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dan dapat dimulai setelah mempertimbangkan kesiapan petugas kesehatan, sarana, prasarana dan masyarakat.
Dari rekomendasi ini, IDAI juga menghimbau semua anggotanya untuk melakukan imunisasi kejar dan imunisasi rutin untuk mencegah kejadian luar biasa penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi selain membantu meningkatkan cakupan imunisasi Covid-19 pada anak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vaksin Covid-19 untuk Anak Mulai Berlaku, Berikut Rekomendasi IDAI", Klik untuk baca: https://health.kompas.com/read/2021/11/04/050000068/vaksin-covid-19-untuk-anak-mulai-berlaku-berikut-rekomendasi-idai?page=2.