Apabila sudah dilakukan pemeriksaan dan tidak ditemukan rembesan atau pecah ketuban, maka dokter akan mencari tahu apa yang menyebabkan air ketuban berkurang.
Dokter Fadli secara singkat membagi penyebab kekurangan cairan ketuban menjadi tiga, yakni karena bayinya sendiri, oleh ibunya, atau plasenta.
Jika dari janinnya, biasanya kekurangan cairan ketuban terjadi karena bayi yang ada dalam kandungan mengalami kelainan.
Ibu hamil dengan tekanan darah tinggi atau preeklamsia, juga menjadi salah satu faktor risiko masalah kehamilan ini terjadi.
Sementara itu, jika cairan air ketuban berkurang karena plasenta, ini bisa dihubungkan dengan gangguan perfusi pada darah dari ibu ke janinnya.
Dehidrasi yang dialami oleh ibu hamil pun, juga bisa menyebabkan cairan ketuban menjadi berkurang. Sehingga ibu hamil membutuhkan minum yang cukup.
Saat cairan ketuban kurang, maka salah satu gejala yang bisa dirasakan oleh ibu hamil adalah berkurangannya jumlah tendangan dari janin. Jika terjadi, ibu perlu segera melakukan pemeriksaan ke dokter.