Ilustrasi
Ilustrasi ( Shutterstock )

Mau Tahu Penyebab Terjadinya Kekurangan Cairan Ketuban dan Risikonya?

7 November 2021 17:26 WIB

SonoraBangka.id - Dikarenakan bermanfaat untuk melindungi janin dari benturan, air ketuban sangat penting bagi ibu hamil.

Selain itu juga sebagai tempat yang nyaman bagi bayi, serta antibodi yang terkandung dalam air ketuban dapat melindungi janin dari infeksi.

Selain itu, jumlah air ketuban yang banyak juga bisa membuat bayi bergerak bebas, sehingga terjadi pematangan organ dan pembentukan otot, serta tulang.

Namun, ibu hamil perlu waspada karena terdapat masalah kehamilan menyangkut air ketuban, yang bisa terjadi.

Misalnya saja jumlah air ketuban yang berkurang. Penyebab masalah kehamilan ini terjadi sangat kompleks, sehingga dibutuhkan pemeriksaan terlebih dahulu.

Setidaknya terdapat dua macam pemeriksaan USG (ultrasonografi) untuk mengetahui apakah telah terjadi kekurangan air ketuban atau tidak.

“Ada dua macam caranya, satu dengan cara melihat single deepest pocket, itu harus di atas dua. Atau perut ibunya dibagi empat ruangan, ini yang sering kita lakukan, maka akan dinilai pada masing-masing ruangan dan ditambahkan itu masing-masing harus di antara 10 sampai 20 optimalnya,” jelas dr Muhammad Fadli, Sp. OG Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Rumah Sakit Pondok Indah, kepada GridHEALTH, Senin (11/10/2021).

 

Ilustrasi
Rumah Sakit Pondok Indah
dr. Muhammad Fadli, Sp. OG

Apabila sudah dilakukan pemeriksaan dan tidak ditemukan rembesan atau pecah ketuban, maka dokter akan mencari tahu apa yang menyebabkan air ketuban berkurang.

Dokter Fadli secara singkat membagi penyebab kekurangan cairan ketuban menjadi tiga, yakni karena bayinya sendiri, oleh ibunya, atau plasenta.

Jika dari janinnya, biasanya kekurangan cairan ketuban terjadi karena bayi yang ada dalam kandungan mengalami kelainan.

Ibu hamil dengan tekanan darah tinggi atau preeklamsia, juga menjadi salah satu faktor risiko masalah kehamilan ini terjadi.

Sementara itu, jika cairan air ketuban berkurang karena plasenta, ini bisa dihubungkan dengan gangguan perfusi pada darah dari ibu ke janinnya.

Dehidrasi yang dialami oleh ibu hamil pun, juga bisa menyebabkan cairan ketuban menjadi berkurang. Sehingga ibu hamil membutuhkan minum yang cukup.

Saat cairan ketuban kurang, maka salah satu gejala yang bisa dirasakan oleh ibu hamil adalah berkurangannya jumlah tendangan dari janin. Jika terjadi, ibu perlu segera melakukan pemeriksaan ke dokter.

Apa yang akan terjadi jika cairan ketuban kurang?

1. Jika air ketuban berkurang, maka pertumbuhan dan pematangan organ bayi akan terhambat, karena bayi tidak bisa bergerak bebas.

2. Terdapat kemungkinan ibu hamil akan melahirkan bayinya secara caesar.

Dokter Fadli juga menjelaskan, jika kekurangan cairan ketuban terjadi di trimester akhir, maka ini lebih condong disebabkan oleh plasentanya atau disertakan oleh kondisi lain dari ibunya.

Contohnya, ibu hamil mengalami hipertensi atau penyakit imun yang menyebabkan cairan ketuban berkurang.

Apabila terjadi kekurangan cairan ketuban sejak trimester pertama, hal ini lebih sering terjadi karena ada masalah pada bayinya.

Misalnya, ada kemungkinan tidak terbentuknya ginjal pada janin.

Jadi, masalah ini bisa menyebabkan cacat lahir pada bayi, hingga kematian.

Sumberhealth
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm