Bagikan :
SonoraBangka.id - Seperti diketahui, bahwa cacar air adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus varicella-zoster.
Dikutip dari Mayo Clinic (8/5/2021), cacar air dapat menyebabkan lepuhan merah atau ruam yang terasa sangat gatal di seluruh tubuh.
Biasanya, ruam pertama kali muncul pada bagian perut, punggung, dan wajah. Lalu menjalar ke suluruh tubuh.
Cacar air dapat menyerang segala umur, dengan risiko lebih tinggi terhadap seseorang dengan kekebalan tubuh rendah.
Cacar air juga sangat menular kepada orang yang belum pernah menderita penyakit ini atau belum divaksinasi.
Berbicara terkait penyakit infeksi ini, diketahui sejak dulu bahwa penderita cacar air sering sekali dilarang untuk mandi.
Namun nyatanya mandi bagi penderita cacar air ini ternyata diperbolehkan.
Hal itu diungkapkan dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia pada kanal YouTube Sonora FM, seperti dilansir dari tribunnews.com (1/10/2021).
Menurutnya larangan mandi memang paling sering dijumpai, khususnya pada anak-anak.
"Ini sering terutama pada anak-anak. Dok, ini padahal udah enggak dimandiin, kenapa banyak dan garuk-garuk. Ya gatallah, kalau dua minggu enggak mandi. Gimana gatalnya daki menumpuk,"ungkapnya.
dr Santi menyebut tidak masalah jika penderita cacar air terkena air.
Namun harus diingat, sesudah mandi tubuh jangan digosok terlalu keras. Tepuk-tepuk perlahan dengan handuk lembut supaya bentol-bentol karena cacar tidak pecah.
"Karena pecah bisa menyebabkan bekas jadi hitam," ujarnya.
Lalu dr Santi menyarankan untuk menggunakan handuk yang kecil. Karena setelah mandi, handuk dapat segera dicuci.
"Kalau kena matahari keringetan bisa menyebabkan gatal. Untuk mengurangi gatal bisa pakai bedak kalamin, pakai baju longgar dan lembut. Kalau pada anak kecil tidur suka garuk, potong pendek, terus dibersihkan biar tangannya bersih," paparnya.
Namun selain itu sebaiknya selama cacar air masih ada, lebih baik menghindari sinar matahari.
Hal ini tentunya dengan tujuan bekas luka tidak menghitam.
