SonoraBangka.id - Nining Santoso, seorang desainer busana pesta muslimah, berhasil mengepak sayapnya di dunia fesyen Indonesia sejak 2014 silam.
Dia membuktikan eksistensinya di dunia fesyen hingga berhasil meraih apresiasi di ajang Perempuan Inspirasi Indonesia 2021, yang dilangsungkan pada Rabu (15/12) kemarin.
Dia memboyong penghargaan kategori Perempuan Muslim Inspirasi di bidang fesyen dalam ajang bergengsi yang dilangsungkan oleh Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) itu.
Tak heran sih, jika anugerah tersebut diraihnya, sebab Nining sendiri sudah menekuni bidang ini sedari muda.
Melalui label De ChantiQue, namanya terus berkibar di dunia fesyen sebagai seorang desainer kenamaan.
Bahkan, hasil rancangannya yang mewah, elegan, dan lekat dengan nuansa modern, terbukti digemari berbagai kalangan.
Tapi tahu enggak Sahabat NOVA? Ternyata sebelum mendapat label sebagai desainer busana pesta muslimah, Nining mengawali usahanya dengan menjajalkan pakaian import.
Kala itu, Nining yang merasa bosan menunggu anak-anaknya pulang sekolah, akhirnya mencoba peruntungan membuka toko pakaian di salah satu mall di Jakarta.
“Hasilnya kan lumayan kalau hanya untuk mengisi waktu luang,” jelas Nining yang sempat bekerja sebagai pegawai bank asing ini di Jakarta.
Ia pun menjajal berbagai model pakaian yang beraneka ragam hingga cenderung seksi.
Namun, saat itu tak sedikit konsumen yang malah menanyakan baju pesta untuk muslimah, yang tak ada di tokonya.
Inilah yang kemudian melahirkan ide brilian bagi Nining. Karena sejatinya, Nining sebagai seorang perempuan muslimah juga acapkali kesulitan untuk mendapatkan baju-baju pesta muslimah.
Kalaupun ada, model dan kualitasnya masih kelas biasa. Dan itu tentu tidak cocok bagi mereka yang memang memiliki anggaran lebih.
“Mengapa enggak sekalian saja saya jualan baju pesta muslimah?” jelas Nining.
Dari sana, akhirnya dia mulai belajar menjahit, belajar membuat pola baju, belajar mendesain, belajar tentang sifat dan keunikan kain, belajar tentang padupadan warna dan lainnya.
Hingga menyulap garasi rumahnya menjadi bengkel jahit dan merekrut beberapa tukang jahit untuk membantunya, sekaligus mulai belajar merancang busana pesta.
“Ternyata asyik juga ya. Saya pun makin jatuh cinta pada dunia fesyen,” tutur Nining.
Nah, kerja kerasnya tak sia-sia. Setelah bertahun-tahun menjajal bisnis fesyen, kini toko yang dimilikinya berkembang jadi 12 cabang dengan 30 orang pegawai.