Ilustrasi balita stunting
Ilustrasi balita stunting ( Shutterstock)

Mari Penuhi Nutrisi Anak untuk Cegah Stunting, Ini Penjelasan Ahlinya

1 Januari 2022 14:44 WIB

Komposisi Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan RI terdiri dari makanan pokok (⅓ porsi) dan sayur (⅓ porsi), serta sisanya adalah lauk-pauk dan buah-buahan (⅓ porsi).

Namun untuk balita, porsi lauk perlu ditambahkan lebih banyak,”

Makanan pokok yang dimaksud bukan hanya nasi, melainkan juga bisa divariasikan dengan kentang, singkong, jagung, sagu, ubi, dan lain-lain.

Sedangkan lauk-pauk bisa berupa protein hewani daging sapi/ayam/unggas, ikan, telur, serta protein nabati tahu, tempe, dan produk olahannya.

Sementara sayur dan buah untuk si Kecil bisa berupa sawi, bayam, pepaya, jeruk, dan sebagainya.

“Menu makanan yang disiapkan harus bervariasi. Dalam satu menu harus ada makanan pokok, lauk pauk berupa protein hewani dan nabati, dan juga ada sayur. Buah juga ditambahkan sebagai makanan selingan pada jadwal pemberian MPASI (makanan pendamping ASI),” tambah dr. Nurul.

Secara keseluruhan, tambah dr. Nurul, stunting pada anak bisa dicegah sedini mungkin.

 

Hal yang dapat Ibu lakukan saat si Kecil masih berusia di bawah 5 tahun ialah memenuhi nutrisi optimal sejak 1000 hari pertama kehidupannya (sejak hamil hingga usia anak 3 tahun) dan memberikan ASI eksklusif minimal 6 bulan.

Saat anak menginjak usia 6 bulan, kenalkan MPASI yang mengandung gizi seimbang berisi zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral dari sayur dan buah).

SumberNova
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm