Bangkasonora.ID - Burung peregrine falcon atau alap-alap kawah yang mempunyai nama ilmiah Falco peregrinus adalah salah satu jenis burung pemburu yang memangsa burung lain.
Burung yang mempunyai bulu berwarna hitam, abu-abu, dan biru, serta paruhnya berwarna kuning ini akan berburu dari atas dan akan langsung menukik tajam saat melihat mangsanya.
Ia bisa menukik dengan kecepatan 323 kilometer per jam! Ini sama dengan kecepatan kereta modern yang berkecepatan tinggi, lo. Dengan kecepatan terbang yang luar biasa, peregrine falcon mempunyai adaptasi diri berupa kelopak mata ketiga.
Kelopak mata ini berfungsi agar penglihatanya semakin tajam dan membersihkan kotoran ketika mereka terbang.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai fakta-fakta burung peregrine falcon, teman-teman bisa menyimak penjelasan berikut ini, seperti yang dilansir dari National Geographic.
Fakta-Fakta Burung Peregrine Falcon atau Alap-Alap Kawah
1. Habitat
Sebagai salah satu burung pemangsa, burung peregrine falcon mudah beradaptasi dengan lingkungannya.
Oleh karena itu, burung ini hampir bisa ditemui di seluruh negara, kecuali Antartika. Mereka bisa hidup di hutan, lembah, bahkan perkotaan.
Sering kali mereka juga ditemukan di dekat pantai, wilayah tundra, hingga gurun, lo!
Bahkan, jika hidup di perkotaan mereka bisa membangun sarang di gedung pencakar langit dan di jembatan-jembatan besar.
2. Cara Peregrine Falcon Bermigrasi
Seperti jenis burung lainnya, burung peregrine falcon juga melaukan migrasi.
Migrasi dilakukan oleh burung untuk berpindah tempat dari wilayah ekstrem ke wilayah yang lebih nyaman untuk sementara waktu.
Hal ini mereka lakukan untuk menghindari iklim yang ekstrem dan berkurangnya bahan makanan.
Migrasi burung peregrine yang hidup di tundra Arktik dan di wilayah Amerika Selatan, ketika musim dingin akan terbang sejauh 15.500 mil dalam satu tahun.
Namun, kebanyakan peregrine falcon akan menetap meskipun iklimnya berubah, atau hanya pergi sebentar dan kembali ke sarangnya.
Beberapa sarang burung ini juga terus digunakan selama ratusan tahun dan ditempati oleh banyak generasinya.
3. Populasi Peregrine Falcon
Memasuki pertengahan abad ke-20, populasi burung peregrine falcon mengalami penurunan tajam.
Bahkan, di Amerika Serikat, burung ini jadi salah satu spesies yang terancam punah.
Sejak saat itulah, burung peregrine falcon dilindungi dan dikembangbiakkan agar jumlahnya tidak semakin menurun.
Untuk saat ini, populasi peregrine falcon mengalami kenaikan dan bahkan lebih banyak dibandingkan populasi yang ada di abad ke-20.
Kenaikan ini tidak hanya di wilayah Amerika Serikat, negara-negara lain juga berhasil menjaga keberadaan burung-burung ini.
4. Perkembangbiakan Peregrine Falcon
Untuk membuat sarang, peregrine falcon tidak menggunakan ranting atau dedaunan kering.
Tapi, mereka menggunakan cekungan dangkal yang ada di beberapa batu sebagai sarang.
Perkembangbiakan peregrine falcon bisa menghasilkan dua hingga empat telur sekaligus.
Induk peregrine falcon akan mengerami telur selama satu bulan hingga telurnya menetas.
Setelah menetas, anak peregrine falcon akan tetap tinggal di sarang selama enam minggu.
Lalu, mereka pun akan belajar bagaimana caranya terbang dengan baik dan cepat.
Nah, itulah keempat fakta-fakta mengenai burung peregrine falcon atau alap-alap kawah. Alap-alap ini adalah burung pemangsa dna bisa tinggal di mana saja kecuali Antartika.
(Penulis: Lulu Lukyani)