"Jadi kalau pengen punya anak sesuai dengan dambaan jenis kelaminnya harus disesuaikan dengan sifat-sifat sperma," ujarnya, dilansir dari Bangkapos.
Sedangkan untuk anak perempuan, sperma akan bergerak lebih lambat, kepalanya besar dan suka dengan suasana asam.
Dengan demikian, suami maupun istri harus berusaha mendekati jumlah sperma yang dibutuhkan sesuai yang diinginkan.
"Misalkan kalau mau jenis kelamin anak laki-laki, maka pria atau suaminya itu harus banyak mengkonsumsi daging-dagingan selama tiga bulan," ujarnya.
Lalu bagi perempuan atau istri harus banyak makan sayuran selama tiga bulan.
"Kalau konsumsi sayuran maka suasana vagina menjadi lebih basah," jelasnya.
Sehingga terjadinya pembuahan anak laki-laki.
Jika menginginkan anak perempuan, maka suami lebih banyak makan sayur dan istri lebih banyak makan daging.
Cara kedua adalah dengan memperhatikan waktu bercinta.
15 menit sebelum berhubungan intim vagina dicuci dengan setengah sendok cuka dapur dengan satu gelas air mineral.
Selain itu, hubungan seks harus dilakukan 2 hari sebelum ovulasi.
"Kalau tidak, maka pas saat hubungan seks pas ovulasi, eh sperma laki-laki kelewat dan tidak ketemu telur dan tinggal sperma yang perempuan, lalu jadilah anak yang perempuan," jelasnya.
Terakhir, posisi seks agar hamil anak laki-laki adalah dengan penetrasi penis yang dalam.
Penis diusahakan masuk mendekati bagian belakang vagina agar sperma langsung masuk ke dalam mulut rahim karena di dalam leher rahim mengandung cairan alkalin yang lebih tinggi.
Hal ini yang paling disenangi oleh endosperma (sperma pria).
Jadi pemasukan penis pada saat orgamse diusahakan sedalam mungkin untuk mendekakan sperma ke leher rahim.
Namun sebaliknya, posisi seks agar hamil anak perempuan tidak membutuhkan penetrasi terlalu dalam.