SonoraBangka.id - Baru-baru ini, sebuah unggahan seorang perempuan bernama Nita Ramadhita mendadak jadi sorotan.
Dalam unggahan itu, Nita menggendong anak sambil mempresentasikan materi saat rapat.
Ya, menjadi seorang ibu bekerja bukanlah hal yang mudah.
Selain harus mengurus anak, kita juga memiliki tanggung jawab dalam pekerjaan.
Jika tidak ada orang yang mengasuh anak di rumah, mau tidak mau kita pun harus membawa anak ke kantor.
Walaupun membawa anak ke kantor adalah hal yang biasa, namun mungkin kita merasa tidak enak dengan rekan kerja.
Alasannya beragam, seringnya adalah takut anak kita mengganggu rekan kerja di kantor.
Apabila kita sedang dihadapkan situasi yang mengharuskan kita membawa anak ke kantor, cobalah 4 tips ini yang dilansir dari Kompas.com.
Yuk, simak.
1. Bicarakan dengan atasan terlebih dahulu
Sebelum membawa anak ke kantor, pastikan kita sudah membicaraknnya dengan atasan dan rekan kerja kita.
Dengan begitu, mereka bisa mempersiapkan diri untuk mendapat sedikit 'gangguan' yang berasal dari anak kita.
Bicarakan tentang area yang bisa ditempati anak, berapa lama anak bisa di kantor, atau kemungkinan bisa mengambil jam istirahat lebih lama.
Selain itu, pastikan juga bahwa pada hari itu tidak terdapat pertemuan penting, perjalanan kerja, dan sebagainya.
2. Perhitungkan berapa lama anak di kantor
Penting bagi kita untuk menentukan berapa lama anak berada di kantor.
Apakah itu sepanjang hari atau sampai dijemput oleh pasangan atau pengasuh?
Selain itu, rencanakan juga apa saja barang yang harus kita bawa. Jangan lupa sampaikan ke rekan kerja agar mereka bisa memaklumi hal itu.
3. Rencanakan kehadiran anak di kantor
Coba pertimbangkan sikap anak, apakah dia akan bosan, lapar, atau hal lainnya.
Dengan mengetahui itu, kita bisa mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk mengatasi hal tersebut.
Ini dilakukan agar anak tidak jenuh atau rewel yang bisa mengganggu produktivitas di kantor.
4. Bicarakan dengan anak
Penting juga untuk menyampaikan kepada anak alasan kita membawa mereka ke kantor.
Untuk anak yang lebih dewasa, mintalah masukan tentang apa saja yang ingin ia lakukan selama berada di kantor.
Sedangkan untuk anak yang masih bayi atau balita, jadikan momen ini sebagai afirmasi agar anak bisa memahami kewajiban kita.