Jarak radius tempurnya mencapai 1.850 km dan daya jelajahnya 3.700 km. Rafale bisa menggotong lebih dari 9 ton senjata pada 14 "cantelan" senjata di sayapnya (13 untuk versi angkatan laut).
Beberapa persenjataan yang bisa dibawa bervariasi, mulai bom, rudal udara-darat, udara-udara, dan persenjataan elektoronik, seperti MICA, Sidewinder, ASRAAM/AMRAAM, rudal darat Apache, AS30L, ALARM, HARM, Maverick, serta rudal anti kapal Exocet/AM39, Penguin 3 dan Harpoon.
Pengganti F-5E/F II Tiger
Nama Rafale sendiri sudah didengung-dengungkan bakal diboyong ke Indonesia, sejalan dengan dipensiunkannya armada pesawat F-5E/F II Tiger milik TNI-AU, pada 2015 lalu.
Selain Rafale, kandidat pengganti F-5E/F II TNI AU antara lain adalah F-16 Block 60 dari Amerika Serikat, Su-35 dari Rusia, Eurofighter Typhoon dari konsorsium Eropa, serta Saab Gripen dari Swedia.
Dassault Rafale sendiri sudah beberapa kali mampir ke Indonesia di pangkalan udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, seperti pada 2015 lalu. Saat itu, Angkatan Udara Perancis sempat mendemonstrasikan kebolehan jet tempurnya itu di langit Halim.
Kemudian pada 2018, Rafale AU Perancis kembali singgah di Halim Perdanakusuma, bersamaan dengan pesawat angkut Airbus A400M yang kabarnya juga diminati oleh pemerintah RI.
Pada 2019, tujuh Rafale Angkatan Laut Perancis melakukan pendaratan darurat di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, akibat cuaca buruk.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Resmi Pesan 42 Pesawat Tempur Rafale", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2022/02/10/15290057/indonesia-resmi-pesan-42-pesawat-tempur-rafale?page=all#page2.