SonoraBangka.ID - Bagi sebagian orang saat melihat atau mendengar produk Apple mungkin bakal langsung menganggapnya sebagai salah satu barang dengan harga yang sangat mahal.
Anggapan tersebut barangkali tak hanya dilayangkan pada ponsel Apple iPhone tapi juga di produk lainnya, seperti produk dekstop yang dikenal dengan Mac, jam tangan pintar Apple Watch, tablet iPad, serta earphone nirkabel Airpods.
Persepsi soal produk Apple mahal tampaknya begitu melekat kuat. Bahkan tak menutup kemungkinan, produk Apple diasosiasikan juga dengan status sosial seseorang dalam keleompok masyarakat.
Seseorang yang memiliki produk Apple, seperti iPhone atau iPad, bisa dianggap sebagai orang kaya atau yang punya pendapatan lebih besar dari kebanyakan orang lainnya, sebagaimana dihimpun pada tahun 2018 dari hasil penelitian Universitas Chicago.
Produk Apple mahal sebenarnya tidak hanya ada di persepsi masyarakat. Produk Apple mahal itu juga bisa dilihat dari perbandingan harga dengan produk serupa dari merek lain, seperti produk iPhone terbaru bakal punya harga lebih mahal dibanding ponsel dari merek lain.
Misalnya, ponsel keluaran terbaru dari Samsung, yakni Galaxy S22 Ultra sebagai model tertinggi dengan varian memori internal 512 GB, di Indonesia dijual dengan harga Rp21 juta.
Sementara itu, model tertinggi ponsel terbaru Apple iPhone 13 Pro Max dengan varian memori internal 512 GB, di Indonesia dijual seharga Rp27 juta.
Dari perbandingan harga tersebut, menunjukkan bahwa harga sebuah produk Apple relatif lebih mahal dibanding merek lainnya. Padahal jika dilihat sekilas fungsi iPhone sebagai produk ponsel Apple, mungkin bakal tidak jauh beda dengan ponsel merek lainnya.
iPhone punya fungsi utama sebagai alat komunikasi, begitu pula produk ponsel pada merek lainnya. Sama-sama punya fungsi yang sama, lantas kenapa produk Apple sangat mahal? Simak rangkuman Kompastekno terkait alasan mengapa produk Apple mahal, sebagai berikut:
1. Biaya riset dan pengembangan yang tidak murah
Di balik produk Apple yang mahal, terdapat juga biaya riset dan pengembangan yang tidak murah.
Pada tahun keuangan 2020, Apple pernah menghabiskan dana kurang lebih sebesar 18 miliar dolar AS (sekitar Rp256 triliun) hanya untuk biaya riset dan pengembangan, dikutip dari The Cold Wire, Rabu (16/02/2022).
Dana tersebut sepenuhnya digunakan untuk membiayai kegiatan riset dan pengembangan di berbagai laboratorium penelitan kecil Apple, yang tersebar di seluruh dunia. Biaya tersebut yang jadi tanggungan konsumen saat membeli produk Apple.
2. Software yang ekslusif
Semua produk Apple menggunakan perangkat lunak atau software yang ekslusif dikembangkan oleh perusahaan sendiri.
Pengguna tidak bakal menemukan software Apple di produk lain dengan merek yang berbeda. Misalnya, perangkat lunak sistem operasi (OS) khas Apple, yakni iOS, hanya terdapat pada produk ponsel iPhone.
Berbeda dengan Android OS buatan Google yang bisa dipakai di banyak merek ponsel seperti Samsung, Xiaomi, Oppo, dan sebagainya. Perbedaan penggunaan sistem operasi ini juga berlaku antara produk dekstop Apple Mac dengan MacOS dan produk dekstop merek lain dengan Windows OS.
Dekstop dari merek lain bisa dengan mudah menggunakan Windows OS buatan Microsoft.
Sedangkan Apple, harus mengembangkan perangkat lunaknya sendiri setiap melakukan pembaruan atau peningkatan.
Sementara itu, ponsel Android OS dan dekstop Windows OS hanya perlu menunggu pembaruan dari Google atau Microsoft.
Perusahaan ponsel dan dekstop yang menggunakan OS dari Google atau Microsoft hanya perlu membayar lisensi untuk bisa mendapatkan layanannya.
Di sisi lain, Apple harus merancang perangkat lunak dan mengujinya sendiri.
3. Jaminan dukungan pembaruan software
Alasan mengapa produk Apple mahal karena salah satunya adalah perusahaan memberikan jaminan dukungan pembaruan software ke tiap perangkat dalam waktu yang cukup lama. Apple bisa melakukan ini karena software tersebut ekslusif hanya untuk perangkatnya sendiri.
Jadi, pengembangan pembaruan software bisa lebih optimal karena tidak perlu repot memikirkan kompatibilitasnya di banyak perangkat. Sebagai contoh, iPhone 6s keluaran tahun 2015 masih bisa mendapat dukungan pembaruan software versi terbaru iOS 15.
4. Punya sistem keamanan yang ketat
Alasan mengapa produk Apple mahal adalah karena punya sistem keamanan yang ketat. Dengan pengembangan software yang bersifat ekslusif tertutup atau tidak open source, produk Apple cenderung sulit untuk dibobol.
Meski produk Apple mahal, tapi perusahaan memberikan sistem keamanan yang ketat pada hampir semua produknya. Itulah sebabnya, mengapa para selebriti ternama umumnya menggunakan produk Apple.
5. Menggunakan komponen premium
Produk Apple mahal disebabkan karena perusahaan selalu menggunakan komponen perangkat keras yang paling andal dan premium di pasar. Jarang ada keluhan terkait gangguan yang mengharuskan pengguna melakukan perbaikan pada produk Apple.
Dengan komponen yang andal, produk Apple bisa bertahan lebih lama dari yang lainnya. Fungsi komponen juga masih bisa berjalan dengan baik meski perangkat telah dipakai dalam waktu yang cukup lama. Misalnya, pada Mac yang masih bisa dipakai selama lebih dari 10 tahun.
Selain itu, alasan mengapa produk Apple mahal juga disebabkan karena adanya aksesoris tambahan yang dijual terpisah. Meski aksesoris tambahan itu bersifat opsional, Apple tampak membuatnya seolah itu penting agar perangkat bisa berfungsi optimal.
Aksesoris tambahan itu seperti kepala charger iPhone, yang kini mulai dijual terpisah. Itulah alasan mengapa produk Apple mahal, semoga bermanfaat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Alasan Mengapa Produk Apple Sangat Mahal", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2022/02/16/17150047/5-alasan-mengapa-produk-apple-sangat-mahal?page=all#page2.