Rasa marah yang Moms rasakan bisa saja membuat kita menjadi stres.
Stres yang terjadi secara lama dapat membuat terganggunya pembentukan sistem kekebalan tubuh yang dibutuhkan oleh janin.
Janin dalam kandungan bisa merasakan apa yang sedang Moms rasakan.
Maka dari itu ketika Moms stres, janin akan susah memproses pembentukan sistem kekebalan tubuh tersebut.
2. Perkembangan Otak Bayi Menjadi Tidak Baik
Saat Moms stres tentu itu sangat berpengaruh juga terhadap proses perkembangan otak bayi.
Perkembangan otak bayi bisa saja terhambat, dan tentu saja dapat menyebabkan kelainan nantinya.
Rasa emosi yang Moms rasakan dapat diterima langsung oleh janin, dan itu tentunya juga akan berpengaruh terhadap bayi setelah dilahirkan.
3. Bayi Lahir Prematur
Saat Moms sedang merasa emosi dan bahkan hingga stres, tentu sinyal tersebut akan dirasakan juga oleh bayi.
Moms sering emosi bisa membuat janin dalam kandungan merasa terus tertekan, sehingga dapat membuat bayi lahir sebelum waktunya atau disebut prematur.
Bayi yang lahir prematur memiliki tingkat kesehatan yang cenderung rendah.
Maka dari itu Moms harus bisa mengendalikan emosi yang dirasa, terutama saat sudah memasuki trimester akhir.
4. Bayi Lebih Mudah Alergi
Moms yang saat mengandung mudah sekali merasa emosi, ternyata dapat menyebabkan anak mudah mengalami alergi setelah dilahirkan.
Saat Moms emosi bayi akan menyerap hormon kortisol yang cukup banyak.
Dengan semakin banyaknya hormon kortisol yang diterima oleh bayi dalam kandungan, tentu semakin besar anak mengalami alergi bahkan yang lebih parah anak juga dapat mengalami kelainan tulang karena hormon tersebut.