SonoraBangka.id - Memuji kecerdasan anak dengan mengatakan "Wah, kamu cerdas sekali!" ternyata tidak memiliki manfaat yang cukup baik.
Hal yang alami memang bagi orang tua untuk memuji anaknya terlebih jika si kecil telah mencapai sesuatu yang baik, seperti selesai mengerjakan pr atau mendapat nilai yang bagus.
Namun ternyata tidak semua pujian bisa memberikan dampak positif.
Menurut studi tahun 2017, anak-anak yang berpikir bahwa mereka sudah cerdas kurang memperhatikan kesalahan mereka sendiri.
Hal ini dibandingkan anak-anak yang menyadari bahwa kecerdasan dapat tumbuh dan berkembang.
Menyebut anak kita pintar akan memperkuat gagasan bahwa kecerdasan adalah bakat genetik daripada keterampilan yang dapat diasah.
Dalam studi yang dipublikasikan oleh jurnal Developmental Cognitif Neuroscience, peneliti di Michigan State University melihat 123 anak-anak yang berumur 7 tahun.
Tim menilai anak-anak itu dan memutuskan apakah mereka memiliki growing mindset (percaya bahwa kita dapat berusaha keras untuk menjadi lebih pintar).
Hasilnya, anak-anak yang memiliki growing mindset lebih memiliki respon yang bagus ketika melakukan kesalahan.
Kemudian, mereka lebih bisa meningkatkan kemampuan mereka saat diberi tugas yang menuntut keakuratan.
Karena hasil penelitian di atas, sebaiknya orang tua mengajarkan bahwa kecerdasan bisa didapat jika kita belajar.
Selain itu, bila anak melakukan kesalahan, guru dan orang tua perlu memberi tahu kesalahannya.
Nah, penting pula untuk menyadarkan mereka bahwa setiap orang pasti melakukan kesalahan.