SonoraBangka.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, negara sudah mengalokasikan dana abadi pendidikan hingga dana abadi kebudayaan mendekati Rp 100 triliun atau sekitar Rp 99,1 triliun.
Dana tersebut dianggarkan sejak tahun 2010. Tujuannya untuk menunjang akses pendidikan yang layak kepada masyarakat, sesuai dengan amanat Undang-Undang yang mewajibkan 20 persen APBN dialokasikan untuk pendidikan.
"Totalnya telah mendekati Rp 100 triliun atau Rp 99,1 triliun. Ini masih akan berkembang karena tahun 2022 akan ada tambahan lagi melalui mekanisme APBN," ucap Sri Mulyani saat membuka beasiswa LPDP, Jumat (25/2/2022).
Rinciannya, yakni dana abadi pendidikan Rp 81,1 triliun. dana abadi penelitian mencapai Rp 8 triliun, dana abadi perguruan tinggi Rp 7 triliun, dan dana abadi kebudayaan Rp 3 triliun. Dia meminta dana abadi itu dikelola secara transparan dan dibahas secara terbuka dalam mekanisme APBN.
"Berbagai macam bentuk dana abadi adalah komitmen. Dana ini adalah dari APBN, berasal dari pajak yang dibayar masyarakat. Oleh karena itu dari sisi pengelolaan, kembali kepada masyarakat, bangsa Indonesia, dan membangun sumber dayanya," ucap Sri Mulyani.
Adapun dana untuk beasiswa LPDP telah mencapai Rp 14,9 triliun sejak 2012. Penerima beasiswa ini berasal dari seluruh asal daerah dan background.
Sekitar 61,9 alumni LPDP bekerja dalam sektor publik, 35,8 persen alumni bekerja di sektor privat, dan 23 persen bekerja di bidang sosial. Hingga kini, penerima beasiswa LPDP telah mencapai 29.872.
Meski jumlahnya terlihat banyak, angkanya hanya 0,01 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang mampu menempuh pendidikan S2 maupun S3. Tak heran, Sri Mulyani meminta penerima beasiswa LPDP berbakti kepada negeri dan memberikan kontribusi positif kepada negara.
"Ini persentase yang kecil. Saya sampaikan Anda semua penerima beasiswa LPDP yang dapat privilege dan fasilitas dari negara. Anda terpilih karena kompetensi dan merit sistem," ucap dia.
Sri Mulyani berjanji, LPDP terus merespon kebutuhan dari pembangunan baik yang sifatnya jangka pendek maupun jangka menengah dan panjang.
Kolaborasi program LPDP tidak hanya dengan Kemendikbud, namun dengan Kemenag dan BRIN.
"Ini adalah upaya negara dan bangsa Indonesia investasikan kepada Anda semuanya. Kalau namanya investasi kita harapkan adanya hasil, dan hasilnya adalah Anda terdidik. Jadi kalau Anda sudah mencapai level impian difasilitasi negara, Anda harus mengembalikan kepada Indonesia," tandas Sri Mulyani.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tunjang Pendidikan, Sri Mulyani: Negara Sudah Siapkan Dana Abadi Rp 99,1 Triliun", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/02/25/123800326/tunjang-pendidikan-sri-mulyani-negara-sudah-siapkan-dana-abadi-rp-991-triliun.