1. Campur air cucian beras dengan kulit bawang merah dan bawang putih.
Letakkan air cucian beras ke dalam sebuah wadah seperti baskom. Setelah itu masukkan kulit bawang merah dan bawang putih ke dalam air cucian beras.
Air cucian beras yang telah dicampur dengan kulit bawang merah dan bawang putih perlu kita aduk-aduk beberapa saat hingga tercampur rata.
2. Diamkan selama satu malam
Air cucian beras yang dicampur kulit bawang merah dan bawang putih perlu didiamkan semalaman, teman-teman.
Hal ini bertujuan agar semua kandungan dari kedua bawang tersebut keluar.
Kulit bawang merah memiliki kandungan potasium atau kalium, magnesium, fosfor, zat besi, hingga nitrogen dalam jumlah yang sedikit.
Sementara itu, kulit bawang putih mengandung hormon auksin dan giberelin yang merupakan hormon pertumbuhan, serta zat antioksidan dan antimikroba yang berfungsi sebagai pestisida alami.
3. Saring air cucian beras campuran kulit bawang merah dan bawang putih
Setelah didiamkan semalaman, teman-teman harus menyaring air cucian beras menggunakan saringan minyak, agar kulit bawang merah dan kulit bawang putih terpisahkan.
Air cucian beras yang telah direndam bersama kulit bawang merah dan bawang putih dapat kita jadikan sebagai pupuk alami untuk anggrek.
4. Masukkan air cucian beras ke botol semprot
Untuk memudahkan penyemprotan pupuk alami, masukkan air cucian beras ke dalam botol semprot, dan kamu bersiap untuk melakukan penyemprotan terhadap anggrek.
5. Semprot atau siram akar anggrek
Semprotkan pupuk alami yang sudah kita buat ke bagian akar anggrek, ya.
Pastikan agar air cucian beras campuran kulit bawang merah dan bawang putih tidak mengenai bagian bunga atau batang anggrek, teman-teman.
Lakukan penyemprotan ini setiap seminggu sekali, atau pada saat media tanam anggrek kering.