Athiya apply ke perusahaan lain untuk membuktikan bahwa mungkin dirinya diterima karena perempuan, tetapi dia punya hal lain karena enggak semua perempuan masuk Google.
Perempuan ini apply ke semua tempat untuk nunjukkin dirinya bisa diterima. Namun, Athiya pun merasa capek sendiri karena pada akhirnya hanya bisa bekerja di satu perusahaan.
Bahkan, Athiya mengaku respon yang diberikan teman laki-lakinya pun jauh dari dugaannya.
"Aku kira mereka bakal bilang, Eh keren ya, soalnya kalau ada laki-laki yang masuk Google atau Amazon, mereka bilang, Kamu keren banget, pengin kayak kamu," ujar Athiya.
"Tapi aku udah keterima di Google, terus aku apply ke Amazon, Facebook, dan segala macam mereka kayak, Ngapain sih kamu ambis banget? Mau ambil kerjaan kita ya?" tambahnya.
Athiya pun mengakui bahwa bias gender dan stereotip itu enggak sekadar mitos karena sayangnya, dia sendiri merasakannya langsung.
Meski Athiya yakin enggak semua merasakan hal sepertinya. Namun, menurutnya salah satu alasannya ialah karena dia berhasil meraih sesuatu.
"Mereka kayak 'ah dia kan dapat itu karena dia cewek' atau a guy can achieve, but a girl can't be ambisious. Misalnya, aku ambisius itu dibilang jelek seakan enggak bersyukur," ujar Athiya.
"Dibilangnya, kenapa kamu apply ke semua tempat ini padahal udah punya satu, udah cukup aja. Kalau cowok tuh (penerimaannya, red.), keren banget keterima di semua tempat," tambahnya.
Athiya mengakui hal itu sempat mengganggunya beberapa tahun. Namun, setelah itu dirinya melihat apa saja yang sudah dicapainya dan tak mungkin itu hanya karena hoki.