SonoraBangka.ID - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mencatat adanya peningkatan penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, sejak pelonggaran perjalanan diberlakukan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto mengatakan, sejak dibukanya pintu masuk ke Bandara I Gusti Ngurah Rai pada 7 Maret 2022, telah terjadi peningkatan kedatangan internasional dan domestik.
“Peningkatan jumlah kedatangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai disebabkan oleh pelonggaran persyaratan menuju Bali, yaitu Visa on Arrival, penambahan rute penerbangan serta diberlakukannya kebijakan relaksasi karantina," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (16/3/2022).
Dengan adanya pelonggaran perjalanan tersebut, secara umum Bandara I Gusti Ngurah Rai telah siap menerima kedatangan internasional baik dari sisi fasilitas maupun kapasitas. Alur kedatangan internasional mencakup beberapa tahapan mulai dari pemeriksaan dokumen kesehatan dan keimigrasian.
Selain itu, untuk menghindari kerumunan pada saat pengisian Electronic Costum Declaration (EDC), maka area Bea Cukai akan memperluas cakupan wi-finya. Dia mengingatkan, peningkatan jumlah kedatangan internasional harus sejalan dengan penerapan protokol kesehatan yang berlaku, baik pada saat pre-flight, in-flight dan post flight.
Sehingga masing-masing stakeholder penerbangan harus mengawasi dan melakukan pengecekan pelaksanaannya di bandara.
"Bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) Warga Negara Asing/WNA, agar menyiapkan persyaratan kartu vaksin Covid-19 dosis kedua, hasil negatif tes RT-PCR di negara asal, mengunduh Aplikasi PeduliLindungi dan e-HAC Indonesia, bukti konfirmasi pemesanan dan pembayaran paket wisata/penginapan minimal 4 hari di Bali, visa kunjungan atau izin masuk sesuai ketentuan peraturan perundangan, dan bukti kepemilikan asuransi kesehatan minimal 20.000 SGD," kata dia.
Untuk mengantisipasi peningkatan terhadap antrian wisatawan dari 23 negara Visa on Arrival yang masuk ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, maka akan disiapkan hotel bersertifikasi Cleaning, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE). Sementara untuk penerbangan domestik, pergerakan penumpang mengalami peningkatan pada pekan kedua sebesar 11 persen.
Dengan adanya peningkatan ini, penggunaan Aplikasi PeduliLindungi di semua tempat strategis dan umum, tetap dilakukan dalam rangka melakukan tracking setiap pergerakan orang.
"Saya berharap, agar terus meningkatkan koordinasi dan kolaborasi untuk mengantisipasi jumlah flight dan pax yang akan bertambah, sehingga terjaga keseimbangan kegiatan pariwisata dengan kesehatan, serta hospitality dengan pemenuhan ketentuan protokol kesehatan," ucapnya.
Saat ini, maskapai yang telah beroperasi melayani rute penerbangan internasional, yaitu Garuda Indonesia rute Narita-Denpasar, Singapore Airline rute Singapura-Denpasar, Scoot rute Singapura-Denpasar, dan Jet Asia rute Singapura-Denpasar.
Selain itu, ada 3 rute penerbangan internasional baru yang akan beroperasi, seperti Garuda Indonesia rute Sidney-Denpasar, KLM rute Singapura-Denpasar, dan Malaysia Airline rute Kualalumpur-Denpasar.
"Ke depannya, pada periode summer akan dibuka lagi 10 rute penerbangan internasional baru di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai. 4 rute telah mendapat persetujuan, dan 6 rute lainnya sedang dalam proses. Dalam waktu dekat menyusul AirAsia rute Kuala Lumpur-Denpasar dan Batik Air rute Singapura-Denpasar," tutur dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejak Syarat Perjalanan Dilonggarkan, Bandara I Gusti Ngurah Rai Catat Peningkatan Penumpang Pesawat", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/03/16/083512026/sejak-syarat-perjalanan-dilonggarkan-bandara-i-gusti-ngurah-rai-catat?page=all#page2.