Dibuka dengan 'Kita Usahakan Rumah Itu', lagu ini adalah proses Sal Priadi dalam memroyeksikan impiannya bersama sang istri untuk tinggal di rumah keluarga yang ingin dituju.
"Urusan perabotan dan wangi-wangian//ku serahkan pada seleramu yang lebih maju," llirih Sal jujur pada lirik lagu yang hadir tanpa kiasan klise, menangkis rasa risi yang bisa hadir di telinga dan benak banyak orang ketika mendengarkannya.
Lagu ini adalah bentuk cerminan diri Sal sebagai seorang Ayah, pengalaman baru yang juga menghadirkan nuansa segar bagi karya Sal Priadi yang belum ada sebelumnya.
"Bahkan gue sampe nangis sendiri pas rekaman lagu ini, karena gue bener-bener ngrasain pengalaman tersebut; pengalaman cinta kasih seorang Ayah pada anak yang khusus dituangin buat jagoan kecil gue," terang Sal tentang lagu ini.
Dalam dua lagu di atas, Sal Priadi turut mengajak sahabatnya, Petra Sihombing sebagai produser yang membantu Sal dalam menginterpretasikan rasanya di karya baru ini.
"Selain kedekatan personal, Petra juga lagi mengalami proses dan cerita hidup serupa yang sama dengan gue; urusan rumah tangga dan buah hati," jelas Sal Priadi.
Dalam menemani curhat panjangnya yang personal ini, Sal Priadi emang selalu mengajak rekan-rekan terdekatnya. Proses akselerasi maksimum di tengah kreatif dan produksi adalah objektif yang dituju oleh Sal untuk itu.
Sampai pada nomor terakhir 'Lewat Sudah Pukul Dua, Makin Banyak Bicara Kita', Sal juga masih mengajak sahabatnya dalam memaknai curhatannya menjadi sebuah lagu.
Kini sosok Mahatamtama Arya Adinegara (Coldiac) menjadi pendamping terpilih dari Sal Priadi dalam lagu yang didasari dari hubungan Sal dengan sang istri tersebut.
"Dia [Mahatamtama] udah lama banget temenan sama gue. Masalah percintaan, gue selalu cerita ke dia, begitu juga sebaliknya," terang Sal.
"Lagu terakhir di 'Markers and Such' ini sesederhana proses hubungan gue dan istri yang kerap melewati obrolan mendalam sampai pukul dua pagi," jelasnya menambahkan.
Ketiga lagu di atas diungkapkan Sal, akan menjadi pengantar paling jujur dari Sal Priadi dalam membuka kejujuran dirinya via karya-karyanya selepas ini.
Sejujur itu, sejujur judul 'Markers and Such' yang ternyata "hanya" diambil dari penanda pada organizer benda penting milik Sal Priadi di rumahnya.
Pada laci di meja kerja pribadinya, Sal yang rapi dan terorganisir juga menuliskan penanda bertajuk 'Pens' dan 'Flashdisks' sebagai fase selanjutnya di lagu-lagu barunya nanti.
Klimaks dari rangkaian organizer sederhana di rumah Sal nyatanya juga menghadirkan sebuah twist. Buah kejujuran dari Sal Priadi tersebut akan ditutup dengan seminal lewat album baru berjudul 'MARKERS AND SUCH, PENS, FLASHDISKS'.
Panjang, personal, dalam, dan begitu jujur; menjadi deskripsi dari HAI mengenai rangkaian curhat panjang yang dihadirkan dari Sal Priadi.
Kini dengan maxi-single 'Markers and Such', Sal Priadi benar-benar mengajak penggemar untuk memasuki bagian pertama tentang fase hidupnya yang nyata.