SonoraBangka.id - Mungkin bagi sebagian orang, mengakui kesalahan dan minta maaf dengan tulus bukanlah tindakan yang mudah dilakukan.
Keadaan ini terhubung dengan ego yang keras kepala di mana emosi jiwa tidak mampu mengakui bahwa kita melakukan kesalahan.
“Ego, pada tingkat dasar didefinisikan sebagai 'rasa harga diri atau kepentingan diri seseorang,'” kata Dr. Sanam Hafeez, seorang neuropsikolog di New York City, mengutip NBC News.
Ia menambahkan, sisi egosentris menginginkan kita selalu menang, apakah saat konfilk atau debat konyol tentang hal tidak penting.
Salah satu alasan mengapa kebanyakan dari kita tidak bisa mengakui kesalahan hanyalah karena kurangnya kesadaran diri.
Alhasil, kita mendahulukan ego untuk meyakinkan bahwa diri kita benar dan orang lain salah. Padahal, sudah jelas kita salah.
“Mengakui bahwa kita telah melakukan kesalahan terlalu mengancam harga diri karena akan menyebabkan rasa malu, bersalah, atau menantang keyakinan,” kata Dr. Kate Kaplan, psikolog klinis berlisensi di Los Angeles, CA.
Ia melanjutkan, “Akhirnya, kita menyangkal kesalahan untuk melindungi citra diri.”
Proses ini disebut sebagai disonansi kognitif, yaitu sistem pertahanan bawah sadar yang digunakan untuk melindungi ego kita.
Jadi, alasan seseorang sulit mengakui kesalahan adalah khawatir menunjukkan ketidaksempurnaan, merasa lemah, tidak disukai, atau dinilai sebagai orang jahat.
Pentingnya Minta Maaf
Bagi beberapa orang, mengatakan "Saya mengakui kesalahan dan minta maaf" itu sulit, tapi perlu dilakukan untuk menghadapi konflik dan berdamai dengan ego kita.
Jika kita tidak mau minta maaf, itu menyababkan orang menjadi jauh dan menjadi bumerang untuk diri sendiri karena terisolasi.
Jika kita berpegang pada perasaan malu, bersalah, dan takut untuk minta maaf dapat berdampak pada kesehatan mental dalam bentuk depresi atau kecemasan.
“Mengakui bahwa kita salah menunjukkan kepada orang lain bahwa kita berbelas kasih, berempati, bersimpati, dan pendengar yang baik," ujar Dr. Sanam.
"Itu juga menunjukkan bahwa kita mampu bersikap objektif tentang diri kita sendiri dan kita tidak selalu benar, ” imbuhnya.
Mengakui kesalahan memungkinkan orang lain untuk melihat kerentanan kita, yang dapat membuatnya lebih maklum.
Ini juga membuka pintu untuk percakapan yang bermakna, serta refleksi diri dan hubungan yang lebih baik.
5 Cara Mengakui Kesalahan dan Minta Maaf
Tidak ada kata terlambat untuk menjadi lebih baik dan keterampilan mengelola ego, berikut 5 cara mengakui kesalahan dan minta maaf, antara lain:
1. Manusia dapat berbuat kesalahan
Dr. Kate merekomendasikan untuk menerima kesalahan dengan mengatakan pada diri, "Saya mengakui kesalahan karena saya manusia, dan saya akan tetap dicintai meskipun demikian."
2. Introspeksi diri
Lalu Kawan Puan bisa melakukan introspeksi diri mengapa kita sulit mengakui kesalahan dan minta maaf, lalu cari akar penyebabnya seperti tidak percaya diri, egois, tidak aman, depresi, atau cemburu.
3. Mintalah umpan balik
Kawan Puan, jika perlu, tanyakanlah pada orang yang kamu percaya bahwa dia peduli, mendukung, dan bersedia membantu dengan bertanya, "Aku itu seperti apa?" atau "Adakah dari sikapku yang perlu diubah?".
4. Bersikaplah terbuka terhadap saran
Dengan menerima saran dari perspektif yang objektif dari orang lain terhadapmu, ini bisa menjadi salah satu acuan kamu melihat dirimu dari sudut pandang yang berbeda.
5. Mintalah bantuan psikolog
“Biasanya, orang yang telah menjalani terapi telah mengembangkan keterampilan untuk introspeksi dan menyadari di mana letak kelemahan dan apa ketakutan mereka,” kata Dr. Sanam.
Jadi, dengan meminta bantuan psikolog membuat kita lebih paham panduan untuk introspeksi dengan cara kita sendiri dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Nah, mulai sekarang bisa di coba cara-cara ini ya!
Artikel ini pernah tayang di https://www.parapuan.co/read/532997258/mengapa-minta-maaf-itu-sulit-meski-kita-yang-salah-ini-kata-psikolog?page=all