SONORABANGKA.ID - Ratusan ton sampah yang dihasilkan warga Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, telah menggunung di ruang terbuka Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Parit Enam.
Hal itu terjadi lantaran keterbatasan lahan untuk membuka tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di wilayah Kota Pangkalpinang.
Melansir bangkapos.com, di dekat gerbang TPA Parit Enam, Kelurahan Bacang, Kecamatan Bukit Intan, tampak puluhan pemulung memungut botol-botol plastik di atas bukit sampah, Rabu (6/4/2022) siang.
Silih berganti, truk berwarna kuning dan pikap berwarna merah muda milik pemerintah kota datang melepaskan muatan sampahnya di tumpukan yang sudah ada.
Menanggapi hal itu, Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil mengatakan, saat ini pemerintah kota memang sedang mengalami krisis lahan untuk dijadikan tempat pembuangan sampah.
TPA Parit Enam saat ini dianggap overload karena tak mampu menampung produksi sampah warga di ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini.
“Jadi saat ini kita sedang berupaya bagaimana mengatasi sampah yang sudah menumpuk di TPA, yang (Menimbulkan) bau dan segala macam,” ungkap Maulan kepada Bangkapos.com.
Pria yang kerap disapa Molen ini menyebutkan, pihaknya memang memiliki rencana untuk memindahkan TPA ke tempat yang semestinya.
Seperti yang diketahui TPA Parit Enam saat ini kondisinya sangat dekat dengan permukiman masyarakat.
Dimana berdasarkan regulasi yang ada seharusnya tempat akhir harus berjarak minimal 10 kilometer dari kawasan perumahan atau rumah penduduk setempat.