SonoraBangka.id - Hepatitis akut misterius di masa awal kemunculan, dikatakan bahwa penyakit ini bisa ditularkan melalui makanan.
Istilah medisnya adalah fekal-oral, yaitu rute infeksi dari partikel tinja seseorang yang berpindah ke mulut orang lain.
Gambarannya, bila tinja (feses) orang yang terinfeksi mencemari makanan, lalu kita memakan makanan tersebut lewat mulut, kita berpeluang tertular.
Tapi, dalam perkembangannya, ternyata penularan penyakit ini bisa juga lewat udara (droplet dan aerosol) seperti Covid-19.
Tentu saja berita ini bikin kita sebagai orangtua jadi resah. Karena, kalau lewat udara, penularan bakal lebih cepat, dong. Apalagi anak-anak yang jadi sasarannya, senang bermain bersama teman-teman.
Namun, jangan hanya berdiam diri dalam kecemasan, Sahabat NOVA. Alangkah baiknya jika kita mengetahui bagaimana proses transmisi atau penularan hepatitis akut misterius, sebagai langkah mawas diri melindungi si kecil.
Supaya tak kembali merasa dihantui dengan berbagai ketidakpastian, kita perlu tahu apakah hepatitis akut misterius ditularkan melalui droplets dan aerosol di udara persis seperti kasus Covid-19?
Lalu, seberapa besar peluang penularan di udara? Dan bagaimana gejalanya jika terinfeksi?
Agar tidak menerka-nerka, mari kita simak penjelasan dari dr. Ade Rachmat Yudiyanto, Mked(Ped), SpA(K)., dari Unit Kerja Koordinasi Gastro Hepatologi IDAI., terkait pola penularan hepatitis akut misterius melalui udara.
1. Bagaimana pola penularan hepatitis akut misterius lewat udara?
Seperti yang sudah ditulis sebelumnya, hepatitis akut misterius memang berpotensi menular melalui udara. Namun kembali lagi, pola penularan ini tergantung kepada penyebabnya.
“Hipotesis penyebab sejauh ini diduga disebabkan adenovirus biasa. Diduga adenovirus varian baru, diduga berhubungan dengan sindroma post infeksi SARS-CoV-2, diduga paparan obat atau paparan lingkungan atau paparan racun toksin, diduga sumber infeksi baru atau koinfeksi, dan diduga varian baru SARS-CoV-2,” jelas dr. Ade.
Dokter Ade juga mengungkapkan, menurut data ECDC, dari pemeriksaan PCR dan serologi, bila penyebabnya sama-sama SARS-CoV-2, artinya menandakan adanya potensi penularan udara melalui aerosol atau droplets.
Namun tetap lebih banyak melalui fekal-oral. Meski masih hipotesis, ada baiknya untuk menjaga kebersihan di mana pun kita berada, ya.
2. Mana yang lebih besar peluangnya, apakah melalui makanan atau udara?
Besarnya peluang penularan hepatitis akut misterius melalui makanan dan udara kerap dibandingkan.
Dokter Ade menyebutkan, menurut data ECDC per tanggal 11 Mei 2022, spesimen terbanyak untuk adenovirus dari sistem pernapasan hanya 23,1 persen. Angka ini lebih kecil dari penularan fekal-oral.
Dengan begitu, penularan hepatitis akut misterius melalui fekal-oral bisa lebih banyak daripada air droplet. Artinya, peluang tertular lewat makanan lebih besar daripada lewat udara.
3. Apakah hepatitis akut misterius memiliki dampak mematikan yang sama dengan Covid-19?
Tak ada yang berharap perkembangan kasus hepatitis akut misterius ini sama mematikannya dengan dampak dari Covid-19, yang telah kita rasakan dan lalui bersama.
Berdasarkan data yang ada, Ade menjelaskan, bahwa dimungkinkan adanya gangguan fungsi tubuh hingga kematian. Data dari United Kingdom 6 Mei 2022, memaparkan bahwa dari 163 kasus yang dilaporkan, 88 kasus (54 persen) sembuh, 11 kasus (6,7 persen) harus cangkok atau transplantasi hati, dan sisanya masih dalam perawatan.
4. Akankah hepatitis akut misterius menjadi pandemi?
Pandemi sendiri merupakan sebuah peningkatan jumlah kasus penyakit secara tiba-tiba pada suatu populasi area tertentu, yang telah menyebar ke berbagai benua dan negara, umumnya menyerang banyak orang. Dokter Ade sendiri memaparkan penyakit ini belum menujukkan keadaan pandemi.
Selaras dengan dr. Ade, Siti Nadia Tarmizi, Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menilai, kecil kemungkinan penyakit ini menjadi pandemi seperti Covid-19, setelah melihat perkembangan kasus hepatitis akut misterius di Indonesia dan dunia.
“Kalau dilihat dari eskalasi masalahnya karena ini berbeda dengan Covid-19, rasanya kita tidak perlu membentuk satuan tugas khusus, membentuk satgas, setelah hampir 3 minggu kasus pertama diumumkan,” ujar Nadia seperti dilansir dari Kompas.com.
5. Berapa besar peluang anak-anak menularkan pada orang dewasa?
Meski hingga berita ini ditulis, penyakit hepatitis akut misterius masih menyerang anak-anak di bawah usia 20 tahun, orang dewasa wajib mewaspadai.
“Definisi operasional WHO maupun Kemenkes RI ada mengenal istilah epi-linked yang menunjukkan adanya potensi penularan pada seluruh usia. Namun sejauh ini, data UK 6 Mei 2022 menunjukkan adanya 2 kasus epi-linked yang diduga, tetapi sejauh ini belum terbukti ada,” pungkas Ade.
Nah sebaiknya, tak perlu takut berlebihan, dan terus ikuti perkembangan penelitian dari penyakit hepatitis akut misterius ini!
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053299524/hepatitis-akut-misterius-bisa-menular-lewat-udara-waspada-dengan-droplet?page=all