Seperti yang sudah ditulis sebelumnya, hepatitis akut misterius memang berpotensi menular melalui udara. Namun kembali lagi, pola penularan ini tergantung kepada penyebabnya.
“Hipotesis penyebab sejauh ini diduga disebabkan adenovirus biasa. Diduga adenovirus varian baru, diduga berhubungan dengan sindroma post infeksi SARS-CoV-2, diduga paparan obat atau paparan lingkungan atau paparan racun toksin, diduga sumber infeksi baru atau koinfeksi, dan diduga varian baru SARS-CoV-2,” jelas dr. Ade.
Dokter Ade juga mengungkapkan, menurut data ECDC, dari pemeriksaan PCR dan serologi, bila penyebabnya sama-sama SARS-CoV-2, artinya menandakan adanya potensi penularan udara melalui aerosol atau droplets.
Namun tetap lebih banyak melalui fekal-oral. Meski masih hipotesis, ada baiknya untuk menjaga kebersihan di mana pun kita berada, ya.
2. Mana yang lebih besar peluangnya, apakah melalui makanan atau udara?
Besarnya peluang penularan hepatitis akut misterius melalui makanan dan udara kerap dibandingkan.
Dokter Ade menyebutkan, menurut data ECDC per tanggal 11 Mei 2022, spesimen terbanyak untuk adenovirus dari sistem pernapasan hanya 23,1 persen. Angka ini lebih kecil dari penularan fekal-oral.
Dengan begitu, penularan hepatitis akut misterius melalui fekal-oral bisa lebih banyak daripada air droplet. Artinya, peluang tertular lewat makanan lebih besar daripada lewat udara.
3. Apakah hepatitis akut misterius memiliki dampak mematikan yang sama dengan Covid-19?
Tak ada yang berharap perkembangan kasus hepatitis akut misterius ini sama mematikannya dengan dampak dari Covid-19, yang telah kita rasakan dan lalui bersama.