Besly berujar dirinya bisa berinvestasi kepada Buluk karena tergiur dengan iming-imingnya.
Kata Besly, Buluk mengaku bahwa kakaknya sebagai kepala bidang untuk bisnis beras bulog Cirebon.
"Iming-imingnya kami dapet provit 16 persen per dua minggu, itu gede. Karena, menurut gue, kalau gue bisnisman ya, dengan kondisi investasi, dengan provit 16 persen per dua minggu itu gede banget," kata Besly.
"Akhirnya di tanggal 16 Januari 2021, gue langsung investasi senilai Rp 1,050 miliar," ungkap Besly.
Satu bulan berselang pada Februari dan Maret 2021, Buluk minta tambahan dana kepada Besly karena ada proyek baru.
"Ternyata, yang seharusnya tanggal 13 Mei 2022 kemarin itu provit dan modalnya turun (cair), ternyata nihil, enggak ada sama sekali. Jadi, total kerugian yang gue alami itu sebesar Rp 1,480 miliar," ucap Besly.
Besly mengaku sudah menghubungi keluarga, tetapi disampaikan tidak mengetahui keberadaan Buluk
"Kami sudah coba hubungi keluarganya, kami juga sudah coba hubungi pacarnya yang tadinya katanya istri, enggak tahunya pacar, dan mereka semua bilang enggak tahu keberadaan Buluk di mana," tutur Besly.
"Sampai akhirnya di tanggal 14 itu kan ibunya meninggal, dan dia enggak hadir dalam acara pemakaman ibunya," kata Besly.
Setelah mencari tahu keberadaan Buluk kepada manajemen Superglad, para korban difasilitasi agar permasalahan dapat terpecahkan.
Besly dan ke-12 korban dibuatkan grup WhatsApp untuk bertukar informasi mengenai keberadaan Buluk.