SonoraBangka.ID - Keberadaan Buluk eks Superglad belum diketahui sejak menghilang pada 13 Mei 2022.
Buluk menghilang setelah diduga melakukan penipuan berkedok investasi bodong beras bulog di Cirebon.
Pria berusia 49 tahun itu menutup semua akses komunikasi dari telepon hingga media sosial.
Namun, salah satu korban penipuan Buluk mengungkap keberadaan terakhir yang bersangkutan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh seorang korban bernama Besly Irawan Sinaga, Buluk sempat berada di apotek kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Namun, Buluk saat itu ditemukan sebelum pemberitaan terkait penipuan berkedok investasi bodong terekspose media.
Saat diselidiki lebih lanjut, Buluk menebus obat yang ia ambil dengan nama berbeda yakni Rahmat.
Informasi tersebut Besly dapat dari komunitas Catatan si Buluk melalui media sosial.
"Kemarin ada informasi ada yang lihat dia di apotek Jagakarsa ya malem-malem. Dia tebus obat tapi atas nama Rahmat. Dan orang itu nggak sekali dua kali ketemu beliau gitu," ujar Besly saat ditemui Tribunnews.com di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (4/6/2022).
"Iya di sosmed ada yang bilang. Jadi kemungkinan nggak salah orang gitu," ujar Besly.
Berdasarkan keterangan Besly, saksi mata saat itu melihat keberadaan yang diduga Buluk tengah mengambil tebusan obat dengan pakaian serba tertutup menggunakan penutup kepala dan masker.
"Dia bilang melihat Buluk di apotek bla bla bla. Kalau nebus obat kan pake nama, nah dia pake nama Rahmat. Tapi sosoknya sosok dia. Karena orang itu nggak sekali dua kali liatnya," imbuh Besly.
Kendati demikian, hingga kini keberadaan Buluk belum diketahui pasti oleh para korban.
Sebagai informasi, Polda Metro Jaya menerima dua aduan atas dugaan penipuan yang dilakukan Buluk pada 23 Mei 2022.
Dalam laporan pertama, Buluk dilaporkan atas tudingan membawa lari uang sebesar Rp 1,48 miliar oleh Besly.
Sedangkan untuk laporan kedua, Buluk dilaporkan oleh seseorang bernama Yosy yang mengaku merugi Rp 50 juta atas dugaan serupa.
Mengutip Kompas.com, Besly mengatakan bahwa total korban dari iming-iming Buluk ada 13 orang.
Besly mengaku dirinya mengalami kerugian senilai Rp 1,480 miliar dari kasus ini.
Sementara itu, total kerugian dari ke-13 korban sebesar Rp 2,4 miliar.
"Kami pernah hitung (sebanyak) Rp 2,4 miliar," tutur Besly.
Besly berujar dirinya bisa berinvestasi kepada Buluk karena tergiur dengan iming-imingnya.
Kata Besly, Buluk mengaku bahwa kakaknya sebagai kepala bidang untuk bisnis beras bulog Cirebon.
"Iming-imingnya kami dapet provit 16 persen per dua minggu, itu gede. Karena, menurut gue, kalau gue bisnisman ya, dengan kondisi investasi, dengan provit 16 persen per dua minggu itu gede banget," kata Besly.
"Akhirnya di tanggal 16 Januari 2021, gue langsung investasi senilai Rp 1,050 miliar," ungkap Besly.
Satu bulan berselang pada Februari dan Maret 2021, Buluk minta tambahan dana kepada Besly karena ada proyek baru.
"Ternyata, yang seharusnya tanggal 13 Mei 2022 kemarin itu provit dan modalnya turun (cair), ternyata nihil, enggak ada sama sekali. Jadi, total kerugian yang gue alami itu sebesar Rp 1,480 miliar," ucap Besly.
Besly mengaku sudah menghubungi keluarga, tetapi disampaikan tidak mengetahui keberadaan Buluk
"Kami sudah coba hubungi keluarganya, kami juga sudah coba hubungi pacarnya yang tadinya katanya istri, enggak tahunya pacar, dan mereka semua bilang enggak tahu keberadaan Buluk di mana," tutur Besly.
"Sampai akhirnya di tanggal 14 itu kan ibunya meninggal, dan dia enggak hadir dalam acara pemakaman ibunya," kata Besly.
Setelah mencari tahu keberadaan Buluk kepada manajemen Superglad, para korban difasilitasi agar permasalahan dapat terpecahkan.
Besly dan ke-12 korban dibuatkan grup WhatsApp untuk bertukar informasi mengenai keberadaan Buluk.